Mahasiswa UGM Salurkan Bantuan untuk Nenek yang Dianiaya di Yogyakarta

22 Januari 2020 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kepolisian di depan rumah Rubingah di Dusun Kranggan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian di depan rumah Rubingah di Dusun Kranggan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Peristiwa penganiayaan yang menimpa Nenek Rubingah (60) menarik simpati banyak pihak. Salah satunya, dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Sanlido (23) dan Kiki (21).
ADVERTISEMENT
Keduanya menyempatkan diri datang ke rumah Nenek Rubingah di Dusun Kranggan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (22/1), untuk memberikan bantuan kepada Nenek Rubingah.
Keduanya mengetahui peristiwa yang menimpa Nenek Rubingah dari Twitter. Kiki kemudian me-retweet unggahan soal kasus Nenek Rubingah. Tak disangka banyak follower dan rekannya yang simpati dan memberikan bantuan kepada nenek Rubingah
“Sebenarnya yang mengawali teman saya, Mbak Kiki, dari UGM dia dari Twitter lihat infonya dan ternyata semasif itu bantuannya dari netizen. Banyak yang DM dan dapat alamatnya dan istilahnya kejadian itu memilukan ada sisi kemanusiaan yang harus dibantu,” kata Sanlido.
Kondisi rumah Rubingah. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sanlido menjelaskan ada sekitar 30 orang yang membantu Nenek Rubingah. Total ada uang sekitar Rp 1 juta yang terkumpul, kemudian sebagian uang dibelikan sembako dan sebagiannya lagi akan diberikan cash ke Nenek Rubingah.
ADVERTISEMENT
“Tadi belanja ada tambahan dari teman-teman. Dan ngajak saya ke rumah Ibu Rubingah. Tadi ada berupa sembako dan beberapa uang,” ujarnya.
Lantaran Nenek Rubingah sedang tidak berada di rumah, bantuan tersebut lantas dititipkan kepada dukuh setempat.
Sanlido (23). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sanlido menyayangkan kejadian penganiyaan yang menimpa Nenek Rubingah hingga akhirnya viral di media sosial. Menurutnya, kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
“Kejadian ini miris sekali itu orang tua alangkah baiknya mungkin diselesaikan dengan kekeluargaan lebih baik daripada dengan kekerasan. Saya tergerak pas ada momentum itu lihat video tersebut kok melas sudah tua kok sampai segitunya,” kata dia.
Nenek Rubingah dianiaya oleh seorang pria di Pasar Gendeng, Potrojayan, Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan, Sleman. Rubingah dianiaya lantaran dituduh mencuri. Peristiwa tersebut terekam kamera yang kemudian viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Diketahui pelaku penganiaya adalah seorang pria bernama Ngadirin (60). Dia mengaku emosi dan memukul Nenek Rubingah lantaran ada orang yang berteriak maling. Kini, Ngadirin telah meminta maaf atas perbuatannya.
“Yo menyesal. Sekarang sing cetho yo diunekke maling (yang jelas ada suara teriak maling) itu lho. Refleks karena teriakan maling itu. Kalau ada maling itu kan pasti pada teriak-teriak. Udah gitu aja,” kata Ngadirin di Polsek Prambanan, Rabu (22/1).
Ngadirin, penganiaya Nenek Rubingah di Pasar Gendeng, Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara itu, Kasi Humas Polsek Prambanan, Aiptu Ahmad Muchlis, menjelaskan saat ini polisi telah memanggil pelaku penganiayaan, perekam video, dan pedagang yang mengaku mangganya dicuri nenek Rubingah. Saat ini pemeriksaan masih berlangsung di Polsek Prambanan.
“Tetap diperiksa dilakukan penyelidikan untuk mencari siapa yang memviralkan. Kedua kasus ini tidak akan berhenti, tetap akan disidik secara tuntas baik yang melakukan kekerasan juga pencuriannya,” kata Muchlis di Polsek Prambanan.
ADVERTISEMENT
“Kita tidak tinggal diam saat ini masih proses penyelidikan. Polsek Prambanan berusaha mencari kebenarannya,” tegasnya.