Mahasiswa UI Tewas Diduga Korban Tabrak Lari Pensiunan Polisi, Ayah Minta Diusut

27 November 2022 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tabrak lari. Foto: Jan H Andersen/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tabrak lari. Foto: Jan H Andersen/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bernama Muhammad Hasya Atallah tewas usai menjadi korban tabrak lari diduga seorang pensiunan Polri di Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi pada 6 Oktober 2022 sekitar pukul 21.00 WIB. Kasus itu telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Namun menurut ayah korban, Adi Syaputra, pengusutannya berjalan lambat.
"Kejadiannya di Srengseng Sawah tanggal 6 Oktober sampai dengan saat ini tidak ada penyelesaian dari polisi padahal sudah dibuatkan laporan," kata Adi dalam keterangannya, dikutip Minggu (27/11).
Adi menjelaskan, kecelakaan terjadi saat anaknya itu hendak pulang ke indekosnya dengan sepeda motor. Setiba di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Hasya oleng dan terjatuh ke sisi kanan jalan. Di saat bersamaan, mobil Mitsubishi Pajero datang dari arah berlawanan dan menabrak serta melindas Hasya.
Adi mengungkap identitas pengemudi Pajero itu adalah seorang purnawirawan polri berpangkat AKBP berinisial ES BW.
ADVERTISEMENT
"Iya (betul dia), perwira menengah pensiunan," ujarnya.
Adi mengatakan, pelaku saat itu juga masih berada di lokasi usai terlibat kecelakaan dengan putranya. Namun, pelaku disebut enggan bertanggung jawab karena tak mau mengantarkan korban ke rumah sakit.
"Iya abis ditabrak terus dilindas sama dia. Berhenti dimintai tolong sama teman-teman almarhum untuk membawa ke rumah sakit dia nggak mau," ujarnya.
Hasya akhirnya dibawa oleh teman-temannya ke rumah sakit dan dinyatakan tewas setelahnya.
"Saya berharap, polisi bersikaplah di tengah seperti itu. Jangan kami seperti menuntut dalam artian kami nggak mesti dibela tapi berjalan sesuai SOP dan aturannya, karena kasus ini hampir 50 hari," ujarnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Joko Sutrisno membantah jika polisi terkesan mendiamkan perkara ini. Menurutnya, permasalahan antara keluarga korban dengan terduga pelaku sedang dalam proses mediasi hanya saja belum menemui titik temu.
ADVERTISEMENT
"Masalahnya ini mediasi, antara pengemudi Pajero dengan keluarga sudah terus mediasi. Tapi kenapa narasinya tidak kelanjutan masalah hukum. Dia tahu, kok bicara penegakan hukum nggak ada. Kan lagi mediasi belum ada titik temu. Polisi kalau pengemudi Pajero sedang mediasi dengan keluarga nggak bisa ikut campur," kata Joko.
Joko juga menjelaskan jika pengemudi Pajero itu sebenarnya juga sudah dikenakan wajib lapor dan sudah diperiksa. "Diperiksa, malah dia lakukan wajib lapor absensi mingguan, wajib lapor hari Kamis," katanya.
Tak hanya itu, dalam perkara ini Joko menyebut sudah ada 5 orang saksi yang diperiksa. Termasuk rekan-rekan korban yang pada saat itu berada di lokasi. Adapun untuk penjelasan lebih lanjut akan disampaikan dalam gelar perkara Senin (28/11) besok.
ADVERTISEMENT
"Hari Senin gelar perkara," pungkasnya.