Mahasiswa ULM Hilang di Hutan Kapuas Belum Ditemukan, Pencarian Diperpanjang

10 Mei 2024 2:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya memperpanjang waktu pencarian mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang dinyatakan hilang di hutan Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas. Foto: Basarnas Palangka Raya
zoom-in-whitePerbesar
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya memperpanjang waktu pencarian mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang dinyatakan hilang di hutan Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas. Foto: Basarnas Palangka Raya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palangka Raya memperpanjang waktu pencarian mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang hilang sejak Kamis (2/5). Mahasiswa tersebut hilang di hutan Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan hasil koordinasi tim kami di lapangan dengan Tim SAR Gabungan, pihak perusahaan dan keluarga korban, pencarian akan kami perpanjang hingga hari kesepuluh," kata Kepala Kantor Basarnas Palangka Raya AA Alit Supartana di Palangka Raya, Kamis (9/5) dikutip dari Antara.
Dengan perpanjangan tersebut, Basarnas bersama unsur terkait lainnya akan terus melakukan pencarian terhadap mahasiswa bernama Aditya itu yang merupakan mahasiswa ULM Banjarmasin, setidaknya selama tiga hari ke depan.
"Kami bersama tim gabungan akan semaksimal mungkin berupaya untuk menemukan keberadaan korban," kata Alit.
Dia mengungkapkan, sebelumnya Aditya beserta temanya sedang melakukan kegiatan geotagging di Desa Sei Ahas. Namun dinyatakan hilang pada Kamis (02/5) pukul 16.00 WIB.
Tim Rescue Basarnas Palangka Raya melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan unsur SAR, perusahaan, masyarakat serta pihak keluarga perihal pelaksanaan Operasi SAR sampai dengan hari ketujuh.
ADVERTISEMENT
"Namun Hingga hari ini (9/5) yang merupakan hari ke tujuh pencarian, Tim SAR Gabungan masih mengupayakan pencarian sesuai dengan rencana operasi, namun belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban," katanya.
Koordinator Lapangan Basarnas dalam Ops SAR ini, Antonius, mengatakan pencarian telah dilakukan secara maksimal, namun terkendala beberapa hal yang dihadapi tim di lapangan.
"Di antaranya adalah area pencarian yang luas dan akses yang terbatas serta jarak pandang yang minim karena lebatnya tumbuhan yang ada di area tersebut," katanya.
Bahkan, lanjut dia, dalam upaya pencarian tersebut, Tim SAR Gabungan juga melakukan penyisiran di anak-anak sungai sekitar tempat kejadian.
Unsur SAR yang terlibat dalam pencarian antara lain Tim Rescue Basarnas Palangka Raya, Polsek Mantangai, Babinsa Mantangai, BPBD Kabupaten Kapuas, Tim Rescue PT Asmin, Tim Rescue PT TOP, Tim rescue Gabungan dan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT