Mahasiswa Universitas Pancasila Demo Rektorat: Bakar Ban hingga Lempar Botol

27 Februari 2024 16:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demo mahasiswa Universitas Pancasila sempat ricuh pada Selasa (27/2/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Demo mahasiswa Universitas Pancasila sempat ricuh pada Selasa (27/2/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah mahasiswa Universitas Pancasila menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Rektorat Universitas Pancasila, Jakarta Selatan, pada Selasa (27/2).
ADVERTISEMENT
Unjuk rasa ini buntut Rektornya, Prof. Dr. Edie Toet Hendratno (72 tahun), diduga terlibat kasus pelecehan seksual. Edie kini telah dinonaktifkan sebagai rektor akibat kasus itu.
Para mahasiswa hendak menemui Edie untuk meminta klarifikasi terkait peristiwa tersebut. Namun, dia tidak berada di lokasi.
"Ini mau masuk (Gedung Rektorat), mau nemuin rektornya. Tapi katanya langsung pergi naik motor," kata salah satu mahasiswa yang berdemo.
Demo mahasiswa Universitas Pancasila sempat ricuh pada Selasa (27/2/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Hal ini menyulut amarah dari para mahasiswa. Mereka kemudian terlibat saling dorong dengan satpam yang menjaga pintu masuk.
Beberapa di antaranya juga sempat melempari satpam yang bertugas dengan botol air mineral. Selain itu, juga ada aksi bakar ban di depan Gedung Rektorat.
Kericuhan kemudian mereda setelah para mahasiswa dijanjikan akan bertemu Edie.
ADVERTISEMENT

Kasus Diusut Polda Metro Jaya

Rektor Universitas Pancasila, Prof. Dr. Edie Toet Hendratno. SH. M,Si. Foto: univpancasila.ac.id
Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Edie ditangani Polda Metro Jaya. Sudah ada sejumlah saksi yang dimintai keterangan dalam kasus ini, termasuk salah satu korban.
Dalam kasus ini ada dua korban. Mereka merupakan pegawai di Universitas Pancasila.
"Sudah dilakukan pemeriksaan 8 saksi termasuk korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan, Senin (26/2).
Namun, Ade belum bisa merinci siapa saja 7 saksi lainnya yang telah dimintai keterangan.
Ia hanya menyebut, sedianya Edie juga akan dimintai keterangan pada Senin (26/2). Namun dia berhalangan hadir dengan alasan adanya kegiatan lain.
"Penyidik akan menjadwalkan untuk pengambilan keterangan nanti akan dilakukan pada hari Kamis 29 Februari 2024," ucapnya.
ADVERTISEMENT