Mahasiswa, Warga, dan Tukang Ojek Akan Demo Tolak Secure Parking di UI

15 Juli 2019 11:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penolakan Secure Parking di Kampus PNJ, Depok. Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penolakan Secure Parking di Kampus PNJ, Depok. Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
ADVERTISEMENT
Penerapan parkir berbayar lewat jasa Secure Parking di kawasan Universitas Indonesia (UI) mendapat banyak penolakan. Tak hanya mahasiswa, sejumlah masyarakat sekitar dan tukang ojek ikut menolak kebijakan ini.
Sejumlah tukang ojek dan masyarakat sekitar UI akan demo bersama mahasiswa tolak Secure Parking. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
Mukhtar, salah satu tukang ojek, menyebut penolakan dilakukan karena menambah berat biaya sehari-hari. Ia dan sejumlah tukang ojek lainnya merasa keberatan dengan kebijakan ini.
ADVERTISEMENT
"Keberatanlah, karena memang satu, dari arus (lalu lintas) pasti macet, ya. Kedua, biaya yang dibebankan kepada para ojek yang di dalam ini. Ada biaya-biaya tambahan, jadi beratlah," ungkap Mukhtar saat ditemui di pangkalan ojek Kukusan, Senin (15/7).
Sejumlah tukang ojek dan masyarakat sekitar UI akan demo bersama mahasiswa tolak Secure Parking. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
Ia menyebut pada hari pertama uji coba penerapan Secure Parking, sejumlah masalah muncul. Salah satunya adalah macet panjang di beberapa titik akses masuk UI.
Terkait aksi demonstrasi, Mukhtar menyebut diajak mahasiswa. Menurutnya, ada sekitar 50 tukang ojek yang akan berpartisipasi dalam aksi tersebut.
"Ya Insyaallah bergerak. Paling ada sekitar 50 orang. Warga juga ada beberapa yang sudah kita undang," ungkap dia.
Suasana antre di secure parking sekitar UI. Foto: Dok. Sakirin
Sementara itu salah satu warga Kukusan, Endang, menyebut ada beberapa warga yang ikut demo. Ia dan beberapa warga lainnya mengaku mendapat ajakan dari mahasiswa. Aksi demonstrasi tersebut akan digelar Senin (15/7) siang ini.
ADVERTISEMENT
"Menolak ya, ya alasannya mungkin tambahan biaya dan juga menganggu setiap kali ini (lewat). Rencananya kita akan gabung dengan BEM UI (demo). Tidak dibatasi (jumlah yang ikut demo) cuma diajak aja nanti akan diberikan tanda yang ikut, tapi kita posisinya back-up," pungkasnya.
BEM UI dan BEM Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) memang berencana akan menggelar aksi menolak penerapan secure parking.
Menurut Ketua BEM UI Manik Marganahendra, banyak hal yang belum dijelaskan oleh rektorat UI soal penerapan sistem parkir berbayar di kampus ini. Termasuk soal penghasilan parkir akan digunakan untuk apa.
“Itu kita yang belum tahu. Masih banyak pertanyaan soal ini,” ujar Manik.
Pos Secure Parking di Kampus PNJ, Depok, Senin (8/7). Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
Saat ini pos-pos pembayaran parkir beserta portalnya telah berdiri. Fasilitas itu dicat kuning. Ada pos yang dipasangi spanduk penolakan atas sistem parkir berbayar itu.
ADVERTISEMENT
UI memberlakukan sistem parkir berbayar karena ingin menciptakan kampus hijau, salah satunya dengan membatasi kendaraan parkir dan area parkir. Uji coba akan dilakukan pada 15-31 Juli. Selama uji coba, pengendara kendaraan bisa mengambil tiket tanpa perlu membayar.
Kondisi gerbang masuk UI via kukusan, Beji. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan