Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Mahasiswi di Bandung Gelar Arisan Bodong, Tipu Korbannya hingga Rp 1,9 M
3 November 2023 13:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Seorang mahasiswi di kampus swasta di Kota Bandung berinisial JZF diduga menjadi pelaku penipuan berkedok arisan bodong.
ADVERTISEMENT
Nominal kerugian yang diderita para korban mencapai miliaran rupiah. Kasus itu pun ramai dibicarakan di media sosial.
Salah seorang korban berinisial RMI (20) mengatakan pelaku mempromosikan arisan itu melalui akun media sosial pribadinya.
RMI kemudian tergiur untuk mengikuti ajakan pelaku karena mengenal dan menilai pelaku sebagai sosok yang amanah.
"Kita awalnya dari percaya gitu karena kenal orangnya, jadi kayak keluarga dia juga backgroundnya agamis, jadi enggak mungkin nipu, kita mikirnya gitu awalnya," kata dia ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Jumat (3/11).
RMI lalu menyetorkan uang senilai Rp 2 juta kepada korban pada bulan Juni 2023. Dia lalu mendapatkan keuntungan dari setoran awalnya itu senilai Rp 250 ribu pada bulan Juli 2023.
ADVERTISEMENT
Dikarenakan tergiur mendapat keuntungan dari setoran awal, RMI kembali menyetorkan sejumlah uang kepada pelaku. Jika ditotalkan, uang yang telah disetorkan pada pelaku senilai Rp 8 juta.
"Misalnya kalau Rp 2 juta dapetnya Rp 2.250.000 lebihnya tuh. Jadi sudah dalam bentuk nominal. Jadi semakin gede nominal maka semakin lumayan juga," ucap dia.
Namun, tiba-tiba RMI tak lagi mendapat keuntungan dari uang yang telah disetorkannya. Pelaku pun sudah jarang terlihat di kampus.
Dari informasi yang diterimanya, ada sekitar 120 korban dari berbagai kalangan turut jadi korban arisan bodong yang diadakan pelaku. Total kerugian yang diderita mencapai angka Rp 1,9 miliar.
"120 (orang) kurang lebih (korbannya). Rp 1,9 miliar," papar dia.
Kini, menurut RMI, beberapa korban sudah melaporkan kasus itu ke aparat kepolisian. Sementara itu, hingga kini, wartawan belum menerima keterangan resmi dari aparat kepolisian mengenai kasus itu.
ADVERTISEMENT
"Sekarang mulai lapor di Polsek sama Polrestabes, itu mulai ada beberapa yang diterima dan ada yang masih mengurus. Mulai ngelaporin masing-masing, gak digabung," kata dia.