Mahasiswi Indonesia Diperkosa di Belanda

23 Juli 2018 13:37 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi korban pemerkosaan (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi korban pemerkosaan (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Seorang mahasiswi Indonesia menjadi korban perkosaan di Belanda. Kepolisian Belanda saat ini masih memburu para pelaku dan meminta warga untuk bersaksi.
ADVERTISEMENT
Diberitakan media Belanda, NOS, peristiwa ini terjadi pada Sabtu (21/7) lalu di kota Rotterdam. Korban saat ini menderita luka serius dan belum dapat memberikan keterangan lebih rinci.
Menurut polisi, peristiwa ini terjadi ketika korban bersepeda pada dini hari sekitar pukul 05.30 pagi dari stasiun sentral Rotterdam menuju rumahnya di Herman Bavinckstraat.
Tidak lama setelah korban merantai sepedanya di rumahnya, dia diserang dan diperkosa oleh pelaku. Pelaku diduga adalah pria berusia 20-an berkulit gelap, mengenakan sweater warna hitam, dan mengendarai sepeda berwarna gelap.
Korban menderita luka serius dan dilarikan ke rumah sakit oleh warga sekitar. Belum banyak keterangan yang diperoleh dari korban yang saat ini masih dalam perawatan intensif.
ADVERTISEMENT
Namun dia mengatakan, pelaku telah mengejarnya dari Concordia Avenue, sekitar lima menit bersepeda dari Herman Bavinckstraat.
Rotterdam. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Rotterdam. (Foto: Wikimedia Commons)
Media Belanda lainnya RTV Rijnmond mengatakan korban adalah mahasiswi peserta program pertukaran pelajar asal Indonesia. Dia berkuliah di Erasmus University dan berusia sekitar 20 tahunan.
Usai kejadian tersebut, kepolisian Rotterdam mengerahkan 20 detektif ke lokasi untuk melakukan penyelidikan dan memeriksa apabila ada rekaman CCTV. Kepolisian Belanda juga meminta para saksi mata untuk membantu penyelidikan.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal membenarkan peristiwa ini. Dia menegaskan Kedutaan Besar RI di Belanda telah mendampingi korban.
"Benar adanya kejadian sebagaimana diberitakan tersebut. Sejak tadi malam Tim Perlindungan WNI KBRI Den Haag sudah di lokasi," kata Iqbal, Senin (23/7).
ADVERTISEMENT
Iqbal juga mengatakan KBRI akan terus memberikan pendampingan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat. Identitas korban tidak diungkapkan atas permintaan keluarga.
"Keluarga meminta untuk diberikan privasi dalam kasus ini. Sesuai SOP Kemlu, kami harus menjaga identitas korban," kata Iqbal lagi.