Mahasiswi Yogya Disiram Air Keras di Malam Natal: Eksekutor Dijanjikan Rp 7 Juta

26 Desember 2024 17:16 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Billy (kiri) dan Satim (kanan) dua pelaku penyiraman air keras ke mahasiswi di Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Billy (kiri) dan Satim (kanan) dua pelaku penyiraman air keras ke mahasiswi di Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Natasya, mahasiswi di Yogyakarta asal Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, menjadi korban penyiraman air keras di malam Natal.
ADVERTISEMENT
Dia disiram oleh Satim pria serabutan yang disuruh oleh Billy, mantan pacar Natasya.
Kepada Billy, Satim meminta bayaran Rp 7 juta yang disanggupi Billy. Namun uang Rp 7 juta akan digenapi setelah Satim merampungkan eksekusinya.
"Eksekutor ini inisial S minta uang operasional dulu. Jadi, pelaku mantan pacar ini, si B ini, berusaha menutupi jati dirinya. Dia tidak mau ketemu langsung. Jadi, uang yang diberikan juga tidak mau ditransfer. Dia COD di suatu tempat. Uang itu dibungkus plastik ditaruh di suatu tempat, kemudian diambil oleh eksekutor," kata Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta Kompol Probo Satrio di kantornya, Kamis (26/12).
Billy memberikan uang sebanyak enam kali dengan total besarannya mencapai Rp 1,6 juta. Uang itu Satim gunakan untuk membeli air keras hingga jaket Ojol.
ADVERTISEMENT
"Sebanyak enam kali juga si eksekutor ini datang ke tempat kos korban. Tempat kos korban ini juga diberitahukan oleh si B tadi, mantan pacar tadi. Untuk survei ketiga, keempat, kelima, itu sebetulnya sudah mau dieksekusi, mau disiramkan air keras itu. Tapi, ternyata korban tidak ada di kos, sampai tiga kali itu," katanya.
Lalu pada 24 Desember pukul 15.00 WIB Billy memberi tahu Satim bahwa Natasya sedang berada di kos untuk persiapan ke gereja. Satim kemudian datang ke kos Natasya di kawasan Baciro sekitar pukul 18.30 WIB.
"Sampai di depan pintu, pintu kos korban itu agak terbuka, pelaku langsung membuka pintu itu dan melihat si korban itu sedang selesai mandi, menggunakan handuk sedada gini. Langsung tidak ada kata apa-apa, langsung disiramkan air keras itu. Dan terkena mukanya dan sekujur tubuh. Kemudian, korban teriak, teriak keras. Akhirnya, pelaku langsung lari," jelasnya.
ADVERTISEMENT

Motif

Billy (kiri) dan Satim (kanan) dua pelaku penyiraman air keras ke mahasiswi di Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Polisi mengatakan, motif penyiraman air keras ini karena Billy sakit hati diputus oleh Natasya beberapa waktu lalu.
"Dia (Billy) berusaha untuk supaya balikan lagi. Namun, mahasiswi ini tetap tidak mau. Akhirnya, ada ancaman dari si B ini, pelaku ini kepada korban. Intinya, kalau mereka tidak bisa bersatu, kalau nanti sakit, ya sakit semua. Sama-sama merasakan," kata Probo.
"Kalau hancur, hancur semua," kata Probo menirukan pernyataan Billy ke Natasya.
Satim direkrut Billy melalui Facebook. 12 Desember Billy menggunggah di Facebook yang berisi membutuhkan orang untuk bekerja apa saja. Di situlah dia berkomunikasi dengan Satim yang tertarik dengan lowongan yang Billy bagikan.
Billy melalui WA berkomunikasi dengan Satim. Dia mengaku sebagai seorang perempuan yang bernama Senlung. Billy membuat cerita suaminya direbut oleh pelakor yaitu Natasya.
ADVERTISEMENT
Billy dan Satim tak pernah ketemu, mereka berkomunikasi hanya melalui WA. Uang untuk membayar Satim pun tidak diberikan langsung tetapi ditaruh di suatu tempat.