Mahathir Mohamad Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia

25 November 2022 11:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kanan), bersalaman dengan penggantinya Anwar Ibrahim di Putrajaya, Malaysia. Foto: AP Photo/Vincent Thian
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kanan), bersalaman dengan penggantinya Anwar Ibrahim di Putrajaya, Malaysia. Foto: AP Photo/Vincent Thian
ADVERTISEMENT
Mahathir Mohamad menyampaikan selamat kepada Anwar Ibrahim atas pelantikannya sebagai Perdana Menteri baru Malaysia pada Kamis (24/11).
ADVERTISEMENT
Ucapan itu disampaikan Mahathir lewat twitternya. Ia mendoakan Anwar sukses menjalankan tugas sebagai kepala pemerintahan Malaysia.
"Saya mengucapkan selamat kepada Datuk Seri Anwar Ibrahim atas pelantikannya sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia. Selamat maju jaya," ucap Mahathir di twitter resminya @chedetofficial, pada Jumat (25/11).
Hubungan Mahathir dan Anwar dilanda pasang surut. Pada era 90an, Mahathir dan Anwar pernah dikenal sebagai pasangan pemimpin Malaysia yaitu PM dan Deputi PM.
Hubungan mereka memburuk usai Anwar dipecat Mahathir. Anwar dituding korupsi dan sodomi, yang menyebabkan dirinya harus mendekam dipenjara.
Setelah berpisah dari Mahathir, Anwar lalu dikenal sebagai tokoh oposisi nomor satu di Malaysia selama lebih dari dua dekade.
Setelah berseteru Mahathir dan Anwar kembali bersekutu pada pemilu 2018. Lewat koalisi Pakatan Harapan mereka berhasil menumbangkan PM Najib Razak dan koalisi Barisan Nasional yang berkuasa sejak Malaysia merdeka.
ADVERTISEMENT
Anwar dan Najib ketika itu mau bekerja sama lantaran dugaan korupsi besar yang dilakukan Najib Razak di BUMN 1MDB.
Pemilu 2018 pun menjadi media kembalinya Mahathir ke tampuk orang nomor satu di pemerintahan. Mahathir sempat berucap janji akan memberikan jabatan ke Anwar setelah dua tahun menjabat.
Sayangnya janji tersebut tidak pernah ditepati Mahathir. Koalisi Mahathir dan Anwar yang berhasil menumbangkan pemerintahan Najib Razak akhirnya kolaps.