Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 Ā© PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Mantan Perdana Malaysia Mahathir Mohamad menyesalkan pelaksanaan pilkada di Negara Bagian Sabah.
ADVERTISEMENT
Pilkada di Sabah merupakan penyebab melonjaknya kasus virus corona di Malaysia . Hampir seluruh kasus baru di Malaysia terkait pilkada di Sabah .
"Sepatutnya PRN (Pilkada) Sabah tidak diadakan," kata Mahathir dalam blognya seperti dikutip dari Malaysiakini.
Menurut Mahathir, Pilkada Sabah adalah akal-akalan koalisi pemerintahan yang dipimpin PM Muhyiddin Yassin berkuasa di negara bagian yang terletak di Pulau Kalimantan itu.
Mahathir menuduh, tindakan pemerintah Malaysia menimbulkan kerugian besar bagi seluruh Malaysia.
"Cost-nya tinggi. Bukan saja uang ringgit, tetapi juga serangan COVID-19. Dari Sabah berkembang ke Semenanjung (Malaysia)," tegas dia.
"Dari negeri Sabah jadi klaster, beribu akan jadi korban, maut pun ada," tutur dia.
Mahathir menyatakan, pemerintah saat ini tidak mempedulikan nasib warga yang di tengah pandemi. Sebab, yang lebih dipentingkan hanya politik.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Malaysia menghadapi gelombang kedua virus corona. Pada 6 Oktober lalu, penambahan kasus yang mencapai 691 memecahkan rekor sejak pandemi berlangsung.
Per hari ini (12/10) total kasus virus corona di Negeri Jiran mencapai 15.657, sebanyak 157 di antaranya meninggal dunia.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola RpĀ 14.659Ā triliun.