Mahfud: 16 Tokoh Masyarakat Temui Megawati, Berharap Megawati Reparasi Demokrasi

11 Maret 2024 15:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD saat di rumah budayawan Butet Kartaredjasa di Kasihan, Kabupaten Bantul, Senin (11/3/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD saat di rumah budayawan Butet Kartaredjasa di Kasihan, Kabupaten Bantul, Senin (11/3/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cawapres 03 Mahfud MD mengatakan tiga hari yang lalu atau tepatnya Jumat (8/3), dirinya bertemu 16 tokoh masyarakat bersama dengan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
ADVERTISEMENT
"Itu forumnya tokoh masyarakat, ada beberapa profesor, kemudian ada tokoh-tokoh gerakan anti korupsi," kata Mahfud di kediaman Butet Kartaredjasa di Kasihan, Kabupaten Bantul, Senin (11/3).
Salah satu yang menarik kata Mahfud adalah apa yang diungkapkan Prof Sulistyawati yang mewakili 16 tokoh tersebut.
"Jadi Prof Sulistyawati berbicara sambil menangis, ini menangis beneran, sedih karena Indonesia ini porak-poranda. Indonesia yang kita bangun dengan baik-baik dan reformasi berjalan 24 tahun dengan baik ternyata berkeping-keping dalam waktu sekejap. Ini Bu Sulistyawati yang ngatakan," katanya.
"Mereka semua meminta ibu sekarang harapan kami untuk memimpin gerakan memperbaiki dan mereparasi demokrasi, sekarang kami berharap Bu Megawati memimpin. Karena apa, kalau ini dibiarkan kata Bu Sulistyawati ya kalau ini dibiarkan ke depannya tidak ada demokrasi," katanya.
ADVERTISEMENT
Mahfud mengatakan Sulistyawati mengatakan ke depan orang mau jadi mau penang pemilu harus dekat dengan penguasa atau memiliki uang. Rakyat tidak akan bisa menentukan karena semua bisa dibeli penguasa melalui macam-macam.
"Melalui ada politik gentong babi, politik pegang kerah leher, itu terjadi begitu rusak Indonesia ke depan sehingga mari kita harus perbaiki ini jangan sampai ini berlanjut," kata Mahfud menirukan pernyataan Sulistyawati.