Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan hingga saat ini pemerintah masih melakukan pengejaran dan pengintaian terhadap jaringan Abu Sayyaf yang menyandera WNI di Filipina.
ADVERTISEMENT
“Ya terus diintai, terus diburu. Sekarang sedang dalam pengejaran dan pengintaian, itu sudah pasti,” ujar Mahfud usai mengikuti open house Natal di rumah Menkominfo Johnny G. Plate, Jakarta, Rabu (25/12).
Menurut Mahfud, pemerintah tidak ingin gegabah dalam mengejar kelompok tersebut. Sebab setiap langkah yang diambil sangat berisiko terhadap keselamatan WNI yang disandera.
“Karena tidak mudah juga, karena harus menyelamatkan jiwa ya. Kalau sekadar gruduk-gruduk itu mungkin akan lebih praktis,” ujar Mahfud.
“Tapi kan harus penyandera pun harus selamat, yang disandera terutama harus selamat. Sehingga kita tidak bisa leluasa untuk itu,” sambungnya.
Mengenai upaya tersebut, Mahfud mengaku sudah mendiskusikan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Pembahasan dilakukan pekan lalu.
Mahfud MD dan Prabowo juga baru saja bertemu dalam open house di kediaman Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. Namun keduanya tak membahas hal tersebut.
ADVERTISEMENT
“Oh tadi ndak, saya bicara dengan Pak Prabowo seminggu lalu, bukan tadi. Tadi ndak sempat, tadi kan Natalan,” ujarnya.
Sementara Prabowo bakal bertemu dengan Menhan Filipina Delfin Lorenzana untuk membahas masalah tersebut. Pertemuan itu, menurut Staf Khusus Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak, direncanakan 26 atau 27 Desember 2019 mendatang.
“Pak Prabowo akan bertemu dengan Menhan Filipina di Manila beberapa hari ke depan untuk membahas hal itu (pembebasan WNI). Kemungkinan tanggal 26 atau 27 Desember 2019, beliau akan ke Manila," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Selasa (24/12).
Tiga WNI berinisial SM, ML, dan MF yang merupakan nelayan diculik kelompok Abu Sayyaf di dekat Pulau Tambisan, Malaysia, pada September lalu.
Abu Sayyaf sempat meminta tebusan untuk pembebasan tiga WNI itu melalui video. Dalam video tersebut, ketiganya meminta tolong pemerintah Indonesia untuk membebaskan mereka dengan membayar tebusan 30 juta peso, atau lebih dari Rp 8 miliar.
ADVERTISEMENT
SM dan ML dibebaskan militer Filipina pada Minggu (22/12). Seorang tentara Filipina dilaporkan tewas dalam upaya pembebasan tersebut.
Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam pernyataannya menyebut, SM dan ML dibebaskan setelah militer Filipina mengetahui lokasi penyandera. Menurut media Filipina ABS CBN, lokasi pembebasan berada di Sulu.
Sementara itu MF belum berhasil diselamatkan. Keberadaan MF yang saat ini masih menjadi sandera Abu Sayyaf, masih diburu.