Mahfud MD di Haul ke-15 Gus Dur Singgung Adab Demokrasi

20 Januari 2025 0:46 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menghadiri usai acara Malam Peringatan Haul ke-15 Gus Dur di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Surabaya, Minggu (19/1/2025).  Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menghadiri usai acara Malam Peringatan Haul ke-15 Gus Dur di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Surabaya, Minggu (19/1/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menghadiri acara Malam Peringatan Haul ke-15 Gus Dur di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Surabaya, Minggu (19/1).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Mahfud mengenang sosok Presiden ke-5 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang berpesan untuk menjaga sejarah dan merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam pluralisme.
"Tapi sekarang plurarisme itu sudah cukup bagus kalau dalam arti antar golongan sudah lumayan," kata Mahfud kepada wartawan, Minggu (19/1).
Mahfud kemudian menyinggung soal adab demokrasi. Menurutnya, lembaga survei Indonesia saat ini cacat. Kondisi lainnya yakni, penegak hukum yang buruk dan tak mampu menciptakan keadilan.
"Lembaga-lembaga survei Indonesia demokrasi cacat. Kedua penegakan hukumnya jelek, lalu keadilan sama dengan penegakkan hukum, saya rasa itu pesannya," ucapnya.
"Gus Dur plurarisme, demokrasi yang berkeadaban, kesamaan hak, dan kedaulatan hukum. Yang sekarang ini masih agak bermasalah, tapi nggak apa-apa, berproses," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, putri sulung Gus Dur, Alisa Qotrunnada Wahid, mengatakan haul wafatnya Gus Dur ke-15 ini mengambil tema menajamkan nurani. Ia berharap nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur bisa diambil masyarakat saat ini.
"Kami berharapnya para pemimpin, pejabat, bisa mengambil inspirasi dari Gus Dur bergerak berdasarkan nurani, bukan kekuasaan," ucapnya.