Mahfud MD: Jokowi Pernah Lapor Kasus Besar ke KPK, tapi Tak Disentuh

11 November 2019 20:49 WIB
Menko Polhukam, Mahfud MD, saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam, Mahfud MD, saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Polhukam, Mahfud MD, mengatakan Presiden Jokowi sangat berkomitmen terhadap pemberantasan korupsi.
ADVERTISEMENT
Secara khusus, Mahfud menyebut Jokowi ingin KPK bisa mengungkap kasus-kasus besar.
"Presiden mengatakan kita sudah berusaha sungguh-sungguh, tapi coba ke depannya ini pemberantasan korupsi lebih hadir, lebih kuat. Caranya apa? Korupsi-korupsi besar itu diungkap," ujar Mahfud di kantornya, Senin (11/11).
Bahkan menurut Mahfud, Jokowi pernah melaporkan kasus korupsi besar ke KPK. Namun sayangnya kasus korupsi besar yang dilaporkan oleh Jokowi itu hingga kini belum diusut KPK.
Mahfud mengatakan hal itu disampaikan Jokowi langsung kepadanya dalam sebuah kesempatan pembicaraan empat mata.
Menko Polhukam, Mahfud MD, saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Presiden menyebut beberapa kasus yang luar biasa saya ngelaporin sendiri kata presiden atau kami sudah melaporkan kasus ini. Tapi kasus ini ndak disentuh sampai sekarang itu. Itu (diceritakan Presiden Jokowi) waktu ketemu saya," kata Mahfud yang tak menyebut lebih detail kasus yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
Sehingga Mahfud menginginkan KPK ke depan bisa mengusut kasus-kasus besar. Hal itu supaya dampak terhadap pemberantasan korupsi lebih terasa.
Mahfud mengatakan Jokowi juga ingin kejaksaan dan kepolisian turut diperkuat. Sehingga ketiga lembaga penegak hukum itu dapat bersinergi dalam pemberantasan rasuah.
"Coba sekarang diperkuat itu kejaksaan kepolisian sehingga kita normal kembali, KPK terus kita perkuat kata Presiden cuma versi memperkuat itu yang berbeda pada tataran taktis," tutup Mahfud.