Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan pemerintah sudah mulai bergerak untuk mengidentifikasi WNI eks ISIS di Suriah. Mahfud mengungkapkan saat ini tercatat ada sebanyak 699 WNI yang sedang diidentifikasi.
ADVERTISEMENT
“Dulu jumlahnya itu 689. Kemudian 2 hari lalu bertambah 15 tetapi kemudian yang 5 itu sudah tercakup di 689, sehingga sekarang menjadi 699,” kata Mahfud di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Jumat (28/2).
“Jadi kalau data berubah harap dimaklumi mereka orang lari. Jadi pergi dari Indonesia baik-baik, terus pergi ke sana kita tidak tahu. Jadi kalau tiap hari bertambah atau berkurang, itu dimaklumi,” sambungnya Mahfud.
Mahfud mengatakan proses identifikasi 699 WNI itu dilakukan oleh BNPT. Dari jumlah tersebut, pemerintah akan memisahkan WNI mana saja yang berusia dibawah 10 tahun dan berstatus sebagai yatim piatu.
WNI yang masuk kategori berusia dibawah 10 tahun dan yatim piatu akan dipulangkan. Sementara yang tidak masuk kategori tersebut, paspornya akan diblokir.
ADVERTISEMENT
“Apa yang dikerjakan? Misalkan pemblokiran paspor. Itu sudah mulai, terhadap orang yang jelas-jelas sudah ISIS. Diblokir dulu jangan bisa masuk kesini. Yang kedua, kita sedang mengidentifikasi ada enggak, anak yatim dibawah 10 tahun. Itu saja dulu,” pungkasnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:53 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini