Mahfud MD: Polemik Salat Id Muhammadiyah di Kota Sukabumi-Pekalongan Selesai

18 April 2023 12:13 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Polhukam Mahfud MD meninjau Command Center PJR Korlantas Tol Jakarta-Cikampek KM 29, Selasa (18/4). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam Mahfud MD meninjau Command Center PJR Korlantas Tol Jakarta-Cikampek KM 29, Selasa (18/4). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menkopolhukam Mahfud MD menanggapi polemik isu Pemkot Sukabumi dan Pekalongan tak mengizinkan Muhammadiyah menggelar salat Id di lapangan pada 21 April. Polemik ini sudah diselesaikan.
ADVERTISEMENT
"Sudah diselesaikan, ya. Pertama, yang di Sukabumi itu saya kira hanya salah persepsi publik karena sebenarnya pemerintah Sukabumi itu, wali kota, itu berkirim surat yang menyatakan untuk pemakaian lapangan itu nanti menunggu keputusan pusat. Dan itu menurut saya benar juga," kata Mahfud di Command Center PJR Korlantas Tol Jakarta-Cikampek KM 29, Selasa (18/4).
"Karena kalau pusat nanti tiba-tiba memutuskannya hari rayanya sama, hari Jumat misalnya, ya, itu kan digunakan oleh pemerintah sehingga Kota Sukabumi mengatakan menunggu pusat," sambungnya.
Sebab, karena kalau harinya sama, pemda juga salat di Lapangan Merdeka. Sehingga tak mungkin bentrok dengan Muhammadiyah.
"Tetapi ini sudah selesai, kalau memang itu mau dipakai oleh Muhammadiyah, boleh dipakai," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan apa yang terjadi di Pekalongan, Mahfud juga sudah langsung mengecek. Sudah ada solusi bersama soal izin salat di Lapangan Mataram.
"Sama dengan yang di Pekalongan, saya sudah turun tangan ke sana, koordinasi dengan Kemenag dan Pemda. Itu nanti sudah ditempatkan fasilitas tertentu di ruas jalan pusat gitu yang nanti difasilitasi oleh Pemda dan aparat setempat. Jadi sudah tidak ada masalah," jelas dia.
Ilustrasi salat id. Foto: Amanuel SILESHI / AFP
Jangan Besarkan Perbedaan
Mahfud menambahkan, perbedaan waktu Lebaran yang mungkin terjadi jangan sampai menimbulkan perpecahan. Seperti ibadah yang terkadang ada perbedaan, semua disikapi dengan damai.
"Jangan menimbulkan perpecahan. Karena ibarat orang salat Zuhur. Salat Zuhur mulai jam 12 ada, ada yang jam 1. Itu tidak ada yang salah. Sama dengan ini, kan, tanggal Muhammadiyah dan NU hari rayanya sama 1 Syawal. Cuma kalau Muhammadiyah itu asal sudah ada di atas ufuk berapa pun kecilnya sudah salat (Id)," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Kalau yang NU nunggu sebentar agar bulannya terlihat karena dalilnya dari agama sama, salatlah kamu berhari rayalah kamu itu kalau bulan sudah wujud," sambungnya.
Klarifikasi Sukabumi
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menyatakan tiga poin atas heboh isu Pemerintah Kota Sukabumi menolak memberi izin kepada Muhammadiyah untuk menggelar salat Id di Lapangan Merdeka pada Jumat (21/4).
Berikut pernyataan Achmad Fahmi:
Surat balasan Wali Kota Sukabumi kepada Muhammadiyah tidak menunjukkan penolakan terhadap kegiatan yang akan dilakukan Muhammadiyah, hanya menyampaikan bahwa Pemda akan melaksanakan salat Idul Fitri sesuai ketetapan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agama.
Telah dilaksanakan silaturahmi antara Pemda Kota Sukabumi dan PDM Kota Sukabumi pada tanggal 12 April 2023 yang menghasilkan kesepakatan Pemda akan memfasilitasi pelaksanaan salat Idul Fitri yang akan dilaksanakan Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka menjaga ukhuwah islamiyah, kebersamaan, toleransi, dan juga arahan Menteri Agama kepada para kepala daerah untuk memberikan dukungan dan mengakomodir pelaksanaan salat Idul Fitri yang kemungkinan berbeda waktu pelaksanaannya, seandainya Muhammadiyah akan melaksanakan salat di Lapdek, kami persilakan.
***
kumparan bagi-bagi berkah senilai jutaan rupiah. Jangan lewatkan beragam program spesial lainnya. Kunjungi media sosial kumparan untuk tahu informasi lengkap seputar program Ramadhan! #BerkahBersama