Majelis Umum PBB Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh

10 Mei 2024 23:52 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil pemungutan suara resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan kembali dan mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB ditampilkan dalam sidang khusus Majelis Umum PBB, di markas besar PBB di New York City, Jumat (10/5/2024). Foto: Charly Triballeau/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Hasil pemungutan suara resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan kembali dan mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB ditampilkan dalam sidang khusus Majelis Umum PBB, di markas besar PBB di New York City, Jumat (10/5/2024). Foto: Charly Triballeau/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Majelis Umum PBB pada Jumat (10/5) mendukung upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB dengan mengakui negara tersebut memenuhi syarat untuk bergabung.
ADVERTISEMENT
Pemungutan suara ini juga merekomendasikan Dewan Keamanan PBB untuk “mempertimbangkan kembali masalah ini dengan baik.”
Sebanyak 143 negara mendukung dan sembilan suara menentang, termasuk AS dan Israel. Sementara 25 negara abstain.
Perjanjian ini tidak memberikan Palestina keanggotaan penuh di PBB, namun hanya mengakui mereka memenuhi syarat untuk bergabung.
Hasil pemungutan suara resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan kembali dan mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB ditampilkan dalam sidang khusus Majelis Umum PBB, di markas besar PBB di New York City, Jumat (10/5/2024). Foto: Charly Triballeau/AFP
Dorongan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB terjadi tujuh bulan setelah perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, dan ketika Israel memperluas pemukiman di Tepi Barat yang dianggap ilegal oleh PBB.
“Kami menginginkan perdamaian, kami menginginkan kebebasan,” kata Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour kepada majelis sebelum pemungutan suara, dikutip dari Reuters.
“Pemungutan suara ya berarti mendukung keberadaan Palestina, tidak menentang negara mana pun. … Ini adalah investasi dalam perdamaian," sambungnya.
ADVERTISEMENT
“Memilih ya adalah hal yang benar untuk dilakukan,” katanya dalam sambutan yang mendapat tepuk tangan.