Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Makam Mbah Priuk Sudah Tak Bisa Diubah Jadi Tempat Kontainer
4 Maret 2017 16:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah meresmikan makam Mbah Priuk sebagai cagar budaya. Kini, lahan tempat makam bersejarah itu sudah tak bisa lagi diubah menjadi pelabuhan atau terminal kontainer.
ADVERTISEMENT
Ahok menegaskan makam Mbah Priuk 'dilindungi' oleh surat sakti berupa Surat Keputusan Gubernur No 438 Tahun 2017 tentang Penetapan Kawasan Makam Habib Hasan bin Muhammad atau Mbah Priuk.
"Tempat ini disertifikatkan juga atas nama Yayasan Mbah Priuk sehingga siapapun tidak bisa merebut atau menjual. Apalagi, ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya," kata Ahok seusai meresmikan makam Mbah Priuk di Kelurahan Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3).
Dengan adanya keputusan itu, kata dia, maka lahan seluas 3,4 hektar itu tidak boleh lagi diperjualbelikan. "Jadi tempat ini tak bisa lagi diperjualbelikan jadi kontainer, jadi pelabuhan, enggak bisa lagi," ujarnya.
Cagub petahana ini mengatakan Pemprov DKI akan segera merancang pembangunan cagar budaya Mbah Priuk. Nantinya, di atas lahan ini akan berdiri masjid, asrama bagi para santri, dapur, kandang hewan, pemakaman dan lokasi berjualan untuk para PKL. Taman bermain juga rencananya akan dibangun.
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta rencananya akan menggandeng Pelindo dalam pembangunan cagar budaya Mbah Priuk.
"Kita akan minta Pelindo ikut bantu, CSR membangun, beberapa pengusaha, sehingga akan menjadi situs ziarah yang membanggakan, bukan hanya buat Jakarta tapi Indonesia," kata dia.
Ahok menyebut tiap pekan setidaknya ada ribuan orang yang datang ke makam Mbah Priuk untuk berziarah. Sehingga, tempat ini nantinya akan menjadi destinasi wisata keagamaan di Jakarta.
"Ini bukan dibuat-buat. Memang sudah puluhan tahun bahkan banyak pengunjung datang dari Jepang, Rusia, Prancis, Jerman, Belanda, Malaysia, dan Dubai," ujarnya.