Makam Wali Lima di Ngawi Dibongkar Dianggap Palsu Tak Ada Jasadnya

15 Januari 2025 11:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Perjuangan Wali Songo Indonesia (PWI)  membongkar makam wali lima Desa Gayung, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Perjuangan Wali Songo Indonesia (PWI) membongkar makam wali lima Desa Gayung, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sekelompok orang mengatasnamakan dari Perjuangan Wali Songo Indonesia (PWI) membongkar lima makam di Desa Gayung, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi.
ADVERTISEMENT
Makam-makam tersebut disebut makam wali lima palsu yang sering didatangi sejumlah peziarah. Pembongkaran itu dilakukan pada Minggu (12/1).
Ketua Harian PWI, Budi Cahyono, mengatakan makam wali lima itu dibongkar karena dianggap palsu dan menyesatkan.
Perjuangan Wali Songo Indonesia (PWI) membongkar makam wali lima Desa Gayung, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi. Foto: Dok. Istimewa
Saat ini, makam-makam berukuran panjang masing-masing 2 meter itu sudah rata dengan tanah.
"Makam itu yang jelas palsu tidak ada jasadnya yang bangun juga dari gurunya. Makanya kita bongkar biar nantinya tidak menyesatkan sejarah. Pembongkaran makam dilakukan melalui serangkaian pertemuan antara PWI dan warga setempat," kata Budi, Rabu (15/1).
Perjuangan Wali Songo Indonesia (PWI) membongkar makam wali lima Desa Gayung, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi. Foto: Dok. Istimewa
Sementara itu, menurut warga setempat, Sunarsih, makam itu sengaja dibuat di samping musala oleh seorang kiai sekaligus tokoh masyarakat setempat bernama Qosim pada tahun 2009. Makam itu diklaim sebagai peninggalan leluhur di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Banyak peziarah datangi dari luar daerah ziarah wali tiap Jumat Pahing. Rutinan di situ percaya tidak percaya makam sudah ada kalau sudah dari sananya," ujarnya.
Terpisah, Ketua RT setempat, Agus Supriyanto, mengaku setuju atas pembongkaran makam tersebut. Ia mengatakan, makam-makam itu dulunya digunakan sebagai tempat pembuatan batu bata.
"Kalau dibongkar ya rela aja, dulu tempat itu untuk mencetak batu bata," ucapnya.