Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Makanan hingga Tarian Indonesia Hadir di Museum Telekomunikasi Berlin
26 September 2018 5:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Sekitar 300 undangan dari kalangan pemerintah Jerman, korps diplomatik negara-negara asing serta mitra-mitra KBRI lainnya, menghadiri acara resepsi diplomatik Indonesia di Berlin pada hari Senin (24/9). Acara ini digelar tiap tahunnya dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun untuk pertama kalinya, perayaan kemerdekaan ke-73 Indonesia ini tidak diselenggarakan di hotel, melainkan di Museum Telekomunikasi Berlin.
Museum yang didirikan pada tahun 1898 tersebut dipilih bukan hanya karena keindahan arsitekturnya, melainkan juga karena nilai sejarah yang dimiliki gedung ini bagi negara Jerman. Lokasinya pun sangat strategis, yakni sekitar 300 meter dari Mall of Berlin dan 500 m dari Check Point Charli, kawasan elite di Kota Berlin.
Ragam kuliner dan budaya Indonesia disuguhkan untuk ratusan pengunjung. Seperti sate lilit khas Bali, ayam betutu, selat solo, ketan hitam es krim vanila dan putu ayu tersaji dalam acara tersebut.
Para pengunjung yang datang juga mendapatkan buah tangan berupa bingkisan coklat yang dikemas dengan beragam ikon wisata Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Malam ini adalah malam Indonesia. Sebuah kehormatan bagi kami untuk menyuguhkan cita rasa Indonesia kepada para tamu. Cita rasa yang tak hanya memanjakan mata dan telinga Anda dengan pertunjukan tari dan musik Indonesia, tetapi juga memanjakan lidah Anda dengan berbagai kuliner dan minuman khas Indonesia," kata Duta Besar Arif Havas Oegroseno dalam sambutannya menurut rilis pers KBRI Berlin yang diterima kumparan, Selasa (25/9).
Selain kue dan masakan Tanah Air para tamu juga disuguhkan tiga macam jenis kopi dan bir asal Indonesia. Beragam makanan yang disajikan itu menerima banyak pujian dari pengunjung. Salah satunya dari pejabat Divisi Kebudayaan dan Humas Kemlu Jerman. Ia mengaku menikmati semua makanan yang disajikan dalam acara.
ADVERTISEMENT
"Semuanya enak dan kebetulan saya juga suka pedas, dan makanannya cocok dengan lidah saya," katanya.
Komentar senada pun disampaikan oleh para diplomat Amerika Serikat, Australia, dan Filipina. Mereka memberikan apresiasi atas cara penyajian yang menarik dari makanan-makanan tersebut.
Dubes Oegroseno mengaku bersyukur acara tersebut dihadiri lebih dari 300 orang dari 350 undangan yang tersebar, meski pada saat yang bersamaan terdapat dua resepsi diplomatik dari negara lain di Berlin.
Para tamu juga sudah berdatangan sejak pukul 17.45 waktu setempat dan disambut dengan lantunan musik gamelan Bali yang dibawakan masyarakat Indonesia di Berlin. Musik gamelan tersebut juga mengiringi tampilan video loop yang menyajikan informasi tentang parawisata, pembangunan infrastruktur dan kemajuan beberapa kota di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tak hanya makanan khas Indonesia saja yang disuguhkan, tarian khas Indonesia pun turut ditampilkan dalam acara memperingati hari kemerdekaan tersebut. Pada acara inti, tari Cendrawasih dari Bali dan pertunjukan angklung mengundang tepuk tangan meriah dari para hadirin