Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sikap Firli Bahuri usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri menjadi sorotan. Alih-alih memberikan keterangan kepada wartawan, Ketua KPK itu malah bersembunyi. Bahkan hingga menutupi wajahnya.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi atas ngumpet nya Pak Firli, kecuali satu kata: memalukan. Memalukan atas perbuatan yang dilakukan Pak Firli," kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman kepada wartawan, Jumat (17/11).
Menurut Boyamin, Firli Bahuri sebagai Ketua KPK seharusnya memberikan penjelasan dan klarifikasi saat setelah diperiksa penyidik terkait dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo. Sebagai bentuk pemahaman kepada masyarakat.
"Karena sebelumnya Pak Firli membantah tidak melakukan ini dan itu terkait dengan dugaan pemerasan terhadap Pak Syahrul Yasin Limpo," ujar dia.
Namun,Firli malah bersembunyi. Dalam pemeriksaan Kamis kemarin, kedatangan Firli Bahuri tak terendus wartawan.
Usai pemeriksaannya pun Firli Bahuri nyaris lolos. Namun, keberadaannya di dalam mobil saat akan keluar dari Bareskrim Polri diketahui wartawan.
ADVERTISEMENT
Namun, alih-alih memberikan pernyataan, Firli Bahuri malah bersembunyi. Ia menutupi wajahnya dengan tas. Bahkan, posisi duduknya hingga ndlosor hampir berbaring.
"Ini betul-betul memalukan dan saya kira ini jangan terulang lagi di kemudian hari tapi nyatanya Ketua KPK yang mestinya dibanggakan ternyata cemen, ternyata mohon maaf agak istilahnya ini adalah banci, gentleman," kata Boyamin.
Ia kemudian menyindir kebijakan Firli Bahuri di KPK. Yakni tersangka KPK yang akan ditahan ditunjukkan dalam konferensi pers resmi.
Jadi, sang tersangka itu dipakaikan rompi tahanan berwarna oranye serta borgol. Kemudian dihadirkan di ruang konferensi pers, membelakangi kamera wartawan sambil pihak KPK memberikan keterangan.
"Nah ini Pak Firli mestinya kan perlakuan yang sama hukum karena dikejar-kejar wartawan mestinya ya menemui wartawan dan melakukan klarifikasi atau apa pun namanya begitu. Dan ini sebagai bentuk suatu pendidikan hukum pada masyarakat," kata Boyamin.
Ia berharap tidak ada perlakuan istimewa yang diberikan Polri kepada Firli Bahuri. Termasuk tempat pemeriksaan. Sudah dua kali, Firli Bahuri meminta pemeriksaan di Bareskrim, bukan Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
"Nanti kalau ada pemeriksaan lagi dan sebagainya juga harus dilakukan di Polda saja tidak perlu di Bareskrim. Bareskrimnya ini nampaknya menjadi perlakuan istimewa itu apa pun akhirnya polisi kelihatan memperlakukan istimewa. Dipanggil 2 kali tidak datang, tidak ditangkap, dan kemudian minta pemeriksaan di Bareskrim dituruti," papar Boyamin.
"Dan ini terus terang saja mengecewakan apalagi Pak Firli hari ini melakukan rilis keterangan tertulis mengatakan bahwa dia menuntut keadilan bahwa keadilan yang tertunda bukan keadilan. Padahal saya tahu beberapa kasus di KPK banyak yang molor," sambungnya.
Hal yang serupa disampaikan oleh Dosen Hukum Pidana Universitas Trisakti Abdul Ficar Hadjar. Ia menilai sikap Firli itu menunjukkan tindakan tidak jantan.
"Ya itulah bagian dari ketidakjantanan seorang Ketua KPK. Seharusnya dihadapi saja semua urusan penegakan hukum karena proses hukum ini akan membuktikan apakah seorang bersalah atau tidak, sekecil atau seberat apa pun tindak pidana yang dilakukan," ujar Ficar.
ADVERTISEMENT