Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Makin Mesra, Israel Ucapkan Selamat Hari Nasional kepada Arab Saudi
24 September 2023 17:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pemerintah Israel memberikan ucapan selamat Hari Nasional kepada Arab Saudi — yang untuk pertama kalinya disampaikan dalam Bahasa Inggris, pada Sabtu (23/9).
ADVERTISEMENT
Ucapan selamat itu muncul di tengah perdebatan soal kemungkinan normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi yang diprediksi bakal terjadi dalam waktu dekat.
Kementerian Luar Negeri Israel memberikan ucapan selamat tersebut di platform X dalam Bahasa Inggris dan Arab. "Kami menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada raja, pemerintah, dan rakyat Kerajaan Arab Saudi pada kesempatan hari nasional ke-93," jelasnya.
"Semoga Allah memberikan kebaikan dan berkah, keamanan dan kemakmuran dengan harapan kami untuk suasana damai, kerja sama dan bertetangga yang baik," sambung mereka.
Dikutip dari AFP, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan ini adalah pertama kalinya pesan seperti itu dibagikan di akun media sosial berbahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
Langkah terbaru Israel ini lantas semakin menimbulkan pertanyaan besar mengenai normalisasi hubungan dengan Arab Saudi.
Di kesempatan terpisah, saat berpidato di Sidang Majelis Umum PBB (United Nations General Assembly/UNGA) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (22/9) sempat menyinggung soal pembahasan itu.
"Kita berada di titik puncak perdamaian bersejarah antara Israel dan Arab Saudi," kata Netanyahu.
Dalam wawancaranya bersama CNN, tokoh Yahudi ultranasionalis itu juga mengatakan ada kemungkinan 'besar' Israel dan Arab Saudi akan mencapai kesepakatan normalisasi hubungan.
"Kesepakatan itu akan mengubah Timur Tengah selamanya — meruntuhkan tembok-tembok permusuhan dan menciptakan koridor pipa energi, jalur kereta api, kabel serat optik, antara Asia melalui Arab Saudi, Yordania, Israel, dan Uni Emirat Arab," kata Netanyahu dalam wawancara pada Jumat (22/9).
ADVERTISEMENT
Namun, Netanyahu enggan mengatakan konsesi seperti apa yang akan dia tawarkan ke Palestina agar kesepakatan tersebut bisa dicapai.
Adapun pada 2002, Arab Saudi mengusulkan 'Arab Peace Initiative' yang menawarkan Israel keamanan dan normalisasi hubungan dengan 57 negara Arab serta Muslim.
Sebagai imbalannya, Israel harus menarik diri dari wilayah Palestina yang diduduki — seperti Tepi Barat, dan mendukung pembentukan Palestina sebagai negara merdeka. Israel, pada saat itu, menolak tawaran tersebut.
Beberapa dekade kemudian, Amerika Serikat pada 2020 berinisiatif menjadi penengah dalam upaya normalisasi hubungan Israel dengan beberapa negara Arab termasuk Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.
Upaya itu berhasil dan tercantum dalam Abraham Accords — yang ditandatangani oleh ketiga negara di bawah kepemimpinan eks Presiden AS Donald Trump. Israel, pada gilirannya, berambisi untuk memperluas kesepakatan itu ke negara Arab lainnya seperti Saudi.
ADVERTISEMENT