Makin Nyaman Bersepeda di Jalur Sepeda Jakarta

20 November 2019 20:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ruas jalur sepeda di kawasan Jakarta. Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ruas jalur sepeda di kawasan Jakarta. Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta tengah gencar mendorong warga meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih di angkutan umum. Salah satu caranya dengan menyiapkan jalur sepeda di berbagai sudut kota Jakarta.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Pemprov DKI sudah menyediakan 63 km jalur sepeda yang terbagi menjadi 3 fase. Fase pertama sepanjang 25 km, fase kedua 23 km, dan fase ketiga 15 km.
kumparan pun mencoba untuk menjelajahi jalur-jalur tersebut. Sejak hari Rabu (20/11) pukul 08.00 WIB, jalur sepeda di fase kedua di Jl. Fatmawati Raya jadi pilihan.
Pantauan di lokasi, Jalan Fatmawati Raya menuju Panglima Polim telah diberikan marka garis-garis untuk menandai area khusus sepeda. Bahkan, di beberapa titik sudah di cat dengan warna hijau serta logo sepeda warna putih agar memudahkan pengguna jalan lainnya membedakan jalur pengguna kendaraan bermotor dan sepeda.
Ruas jalur sepeda di kawasan Jakarta. Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
Biasanya, jalur yang dicat tersebut berada di kawasan stasiun MRT, lampu merah maupun arah ke gang permukiman warga. Selain diberi cat atau garis marka, titik-titik tertentu juga diberikan pembatas jalan dengan adanya traffic cone.
ADVERTISEMENT
Jalur sepeda di fase dua ini banyak terintegrasi dengan sejumlah angkutan umum, utamanya stasiun MRT. Jalur ini terintegrasi dengan stasiun MRT Cipete Raya, H. Nawi, ASEAN, Blok M, dan Istora. Di stasiun ini juga sudah dilengkapi dengan parkiran khusus sepeda. Hal ini sangat memudahkan warga yang pengguna sepeda untuk naik MRT.
Tidak perlu takut kehilangan, karena ada petugas Satpol PP yang berjaga-jaga di stasiun MRT untuk menegur pelanggar yang melewati jalur khusus sepeda serta menjaga sepeda yang terparkir rapi.
Salah satu anggota Satpol PP DKI yang berjaga di Stasiun MRT Haji Nawi, Rian Saputra, mengatakan dirinya bertugas menjaga jalur sepeda steril dari pengendara bermotor yang nekat untuk masuk jalur khusus sepeda. Ia mengatakan sering menegur pengendara tersebut.
Ruas jalur sepeda di kawasan Jakarta. Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
Setiap harinya Rian menemukan ada saja orang yang menerobos atau berhenti di jalur sepeda tersebut meskipun sudah diberi marka dan tanda lainnya. Tapi, untuk pagi ini dia belum melihat adanya pelanggaran dari warga.
ADVERTISEMENT
"Ya biasanya sih ojek-ojek online, dia biasanya mangkal di situ agak kita bilangin jangan mangkal di jalur sepeda," kata Rian di lokasi, Rabu (20/11).
Penelusuran berlanjut hingga ke Jalan Sisingamangaraja. Sepanjang itu, aspal jalur sepeda terbilang mulus. Semua marka jalan dan traffic cone juga terpasang rapi.
Beralih ke Jalan Sudirman, jalur sepeda juga sudah disiapkan. Bedanya, jalur ini memang belum dilengkapi dengan rambu yang lengkap.
Ruas jalur sepeda di kawasan Jakarta. Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
Sebagai gantinya, pesepeda bisa melewati trotoar. Sekaligus untuk melanjutkan perjalanan dengan transportasi umum.
Jalur sepeda di fase dua ini memang paling lengkap integrasi dengan transportasi umum, seperti MRT dan Transjakarta. Stasiun MRT juga sudah dilengkapi dengan fasilitas sepeda.
Warga biasanya memanfaatkan jalur sepeda ini pada pagi dan sore hari saat jam berangkat dan pulang kerja.
ADVERTISEMENT
Perjalanan dilanjutkan ke jalur sepeda fase 1 persisnya dimulai dari Jalan MH. Thamrin ke arah Merdeka Barat. Di sana, barrier antara jalur sepeda dan kendaraan lainnya lebih banyak dibandingkan jalan-jalan di fase 2. Cat-cat penanda pun juga terlihat lebih ramai di MH. Thamrin.
Ruas jalur sepeda di kawasan Jakarta. Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
kumparan pun sempat menemukan, anggota Dishub yang patroli menaiki sepeda. Terlihat ada 3 orang petugas yang melintas di area tersebut. Selain itu, ada juga 2 orang Satpol PP yang menjaga di depan stasiun MRT Bundaran HI. Salah satunya adalah Oka.
Oka mengatakan, biasanya pesepeda ramai pada pagi hari dan sore hari. Pemakai sepeda pun bervariasi, ada yang individu maupun kolektif.
"Dari pukul 06.30 sudah mulai ramai dia (pesepeda). Ada yang sendiri ada yang gerombol. Sore mulai dari pukul 16.00 sudah ramai," tutur Oka.
Ruas jalur sepeda di kawasan Jakarta. Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
Secara umum, jalur sepeda di kawasan Medan Merdeka, Jalan Imam Bonjol, Jalan Proklamasi, Jalan Pramuka hingga Jalan Pemuda sudah baik. Jalan sudah dicat dan di sejumlah titik sudah dilengkapi dengan barrier.
ADVERTISEMENT
Petugas Dishub dan Satpol PP DKI Jakarta juga berjaga khususnya di Jalan Pemuda. Di titik ini, biasanya banyak ojol atau mobil yang parkir di bahu jalan, misalnya di depan Arion atau di depan Lab School dan UNJ.
Petugas dengan sigap meminta ojol dan pengendara mobil atau motor lainnya untuk pindah dan tidak parkir di bahu jalan yang sekaligus menutupi jalur sepeda.
Di jalur ini, juga terintegrasi dengan halte Transjakarta. Meski belum dilengkapi dengan parkir sepeda seperti di jalur fase satu.
Pemprov DKI juga terus mengembangkan jalur sepeda dengan membangun fase 3. Jalur ini, memang baru diuji coba pada November ini.
Ruas jalur sepeda di kawasan Jakarta. Foto: Abyan Faisal Putratama/kumparan
Jalur ini berada di Jalan Matraman, Jalan Jatinegara Barat, Jalan Jatinegara Timur. Jalur ini juga terhubung dengan jalur sepeda di Jalan Pramuka.
ADVERTISEMENT
Di jalur ini juga terintegrasi dengan Terminal Kampung Melayu. Di sana, Dishub DKI Jakarta menyediakan tempat parkir sepeda.
Warga yang ingin melanjutkan perjalanan bisa memarkir sepeda di kantor Terminal Kampung Melayu lalu melanjutkan perjalanan dengan Transjakarta atau Jak Lingko.
Jalur sepeda fase 3 lainnya ada di Jalan Cideng Timur, Jalan Tomang Raya dan Jalan Kebon Sirih. Pantauan kumparan, jalur sepeda di Cideng Timur terhubung hingga Tomang Raya dan juga MH. Thamrin.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersepeda melintasi jalur sepeda di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (20/9/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Untuk jalur khusus sepeda di Cideng Timur dan Tomang, belum ada pemasangan pembatas jalan bagi sepeda. Baru ada garis-garis putih untuk menandakan jalan bagi pesepeda.
Di area fase 3, terdapat banyak tempat untuk mengakses kendaraan umum, seperti terminal KP. Melayu, stasiun KRL Jatinegara, serta beberapa halte Transjakarta.
ADVERTISEMENT
Seorang pesepeda Firmansyah mengatakan semenjak ada lajur-lajur khusus sepeda, tingkat kenyamanannya dalam bersepeda semakin tinggi.
"Nyaman bang. Enggak ganggu sama pengendara bermotor," ujar Firman di depan hotel Pullman.
Ia pun juga berharap agar jalan khusus sepeda ini bisa diperluas lagi jangkauannya. Sehingga, para pengguna sepeda semakin nyaman.
"Kurangnya belum sampai di mana-mana jalur sepeda baru daerah-daerah sini, Sudirman (dan) Manggarai," sebutnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjajal jalur sepeda, Jumat (20/9). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Penyediaan jalur sepeda merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta mendorong warga pindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum atau kendaraan bebas emisi. Dengan begitu, tingkat polusi di Jakarta bisa ditekan.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut, setelah adanya jalur sepeda, jumlah warga yang beraktivitas menggunakan sepeda naik 580 persen. Data ini didapat dari survei Institute for Transportation and Development Policy (ITDP).
ADVERTISEMENT
"Naiknya pengguna sepeda 580 persen. Jadi ada peningkatan 5,8 kali per jam. Ada peningkatan yang tadinya 8 orang per jam, jadi 47 atau 48 orang per jam," kata Syafrin di Gedung DPRD DKI beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo (tengah) mengendarai sepeda melintasi Jalan MH Thamrin , Jakarta, Sabtu, (2/11). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Survei dilakukan di 4 titik yang menjadi bagian dari jalur dari TU Gas menuju Balai Kota Jakarta. Keempat titik itu, yakni Jalan Pemuda, Jalan Pramuka, Jalan Imam Bonjol, dan Jalan MH Thamrin.
Dengan hasil positif ini, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mewujudkan target 500 km jalur sepeda di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub DKI Jakarta, Priyanto menegaskan, pihaknya terus melengkapi dan menyempurnakan jalur sepeda yang ada saat ini. Termasuk menyempurnakan marka jalan yang ada.
ADVERTISEMENT
"Sampai Desember ini kita akan sempurnakan itu. Contohnya marka-marka yang belum ter-cat, barrier-barrier nanti kita kasih, itu bagian kelengkapan. Target Desember (kelengkapan fasilitas bisa diselesaikan). Selanjutnya terkait kekurangan, apa-apa nantinya kita lanjutkan 2020," kata Priyanto.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub DKI Jakarta, Priyanto. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Selain itu, keseriusan Pemprov DKI dalam menyediakan jalur sepeda yang nyaman juga ditunjukkan dengan menyiapkan aturan dan sanksi bagi mereka yang menerobos. Pergub terkait sanksi ini sudah ditandatangani Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan siap diundangkan untuk dilaksanakan.
"Jadi tindakannya ada dua, pertama dari pengendara sepeda motor ataupun roda 4 yang melakukan pelanggaran terhadap jalur sepeda. Ini kita ancam dengan pasal 284 UU Nomor 22 Tahun 2009 di mana di sana diancam pidana kurung maksimal 2 bulan atau denda paling besar Rp 500 ribu," kata dia.
ADVERTISEMENT