Makna Jembatan Menyerupai Angka 8 di Tebet Eco Park

Jembatan Infinity Link Bridge di Eco Park Tebet, Jakarta Selatan. Foto: Hedi/kumparan

Gubernur DKI Anies Baswedan meresmikan Tebet Eco Park, Sabtu (23/4). Ada satu ikon yang menarik perhatian dan menonjol di kawasan hijau tersebut. Itu adalah jembatan menyerupai angka delapan.

Jembatan itu diberi nama Infinity Link Bridge. Ia menyimbolkan pengingat dan penyemangat. Pengikat dan pemersatu. Hal itu sebagaimana disampaikan Anies pada sebuah kutipan yang berada di Infinity Link Bridge itu.

Lewat pesan itu, Anies mengatakan kawasan hijau Tebet tersebut bukan sekadar taman dan ruang bermain. Tebet Eco Park dibangun untuk menjadi ruang menghangatkan dan menyatukan.

“Taman ini dibangun untuk menjadi ruang ketiga; ruang yang mendekatkan menghangatkan dan menyatukan antarwarga. Tak sekadar ruang hijau dan biru bagi kota, tapi juga memperkaya pengalaman warga,” bunyi kutipan Anies yang tertulis di jembatan angka 8 itu.

Anies juga menyebut taman itu dibangun sebagai upaya menyelaraskan pembangunan kota dan kelestarian lingkungan.

“Taman ini dibangun untuk menjadi pengingat dan penyemangat; tentang ikhtiar menjaga lingkungan, membangun kota yang bersahabat dengan alam dan lestari demi masa depan,” lanjut Anies.

Anies bersama istri ngabuburit di Tebet Eco Park, Jakarta, Sabtu (23/4/2022). Foto: Hedi/kumparan

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, menyebut jembatan ikonik itu dibuat untuk mempermudah aksesibilitas pengunjung. Jembatan itu menjadi penghubung antara sisi utara dan selatan taman.

Jembatan setinggi 6 meter itu dicat warna oranye pada besi-besi pagarnya. Suzi mengatakan, warna tersebut terinspirasi dari warna pohon Leda (eucalyptus deglupta), yang merupakan pohon eksisting dan memiliki karakter warna yang kuat.

“Jembatan ikonik ini lahir dari simbol infinity yang memiliki arti ‘tidak terbatas’, dengan makna taman yang menghubungkan semua,” kata Suzi saat peresmian Tebet Eco Park.

Jembatan Infinity Link Bridge di Eco Park Tebet, Jakarta Selatan. Foto: Hedi/kumparan

Tebet Eco Park merupakan climate action Pemprov DKI Jakarta dalam menjalankan SDGs (Sustainable Development Goals).

Konsep Tebet Eco Park mengadopsi connecting people with nature, yakni mengembalikan fungsi taman secara ekologi: menjadi saran interaksi, edukasi, dan rekreasi bagi masyarakat.

Taman yang dibangun di atas lahan seluas 7 hektar ini dibagi menjadi dua bagian: sisi utara dan selatan. Di selatan didesain sebagai kebun bibit yang dikembangkan menjadi zona Wetland Boardwalk dan berfungsi sebagai penahan laju air dan meningkatkan penyimpanan air tanah.

Anies bersama istri ngabuburit di Tebet Eco Park, Jakarta, Sabtu (23/4/2022). Foto: Hedi/kumparan

Di bagian selatan taman ada Community Garden, Forest Buffer, dan swamp playground.

Pada Community Garden, terdapat pintu masuk utama area selatan dengan pavilion bercat putih yang dilengkapi fasilitas untuk kegiatan sosial masyarakat. Sisi lain yang ada di zona selatan adalah swamp playground yang menjadi pilihan untuk taman bermain anak dengan beragam wahana.

Sisi utara ada Tebet Dco Park Plaza yang jadi area pintu utama. Ada juga Community Lawn yang diperuntukkan sebagai pusat berkumpulnya pengunjung dan berkegiatan dengan berbagai skala.

Di sisi utara disediakan Thematic Garden dan UMKM. Ruang terbuka ini diperuntukkan untuk kawasan rekreasi dan sosialisasi. Di tempat ini, masyarakat dapat menikmati ruang terbuka hijau yang berada di bawah pohon-pohon Leda dengan tema zonasi berupa tanaman berbunga, taman aromatik dan area piknik.

Dengan diresmikannya kawasan hijau kota ini, masyarakat sudah bebas memanfaatkan dan menikmati berbagai fasilitasnya. Dari olahraga hingga seni. Masuk Tebet Eco Park tidak dipungut biaya alias gratis.