Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Makna Nanggala yang Tersemat di Kapal Selam 402 dan Senjata Sakti Prabu Baladewa
27 April 2021 4:20 WIB

ADVERTISEMENT
Nama Nanggala yang tersemat di kapal selam dengan nomor lambung 402 rupanya bukanlah yang pertama. Sebelumnya Indonesia pernah menggunakan nama tersebut untuk kapal selam terdahulu pada 1959.
ADVERTISEMENT
Kapal selam di era pasca kemerdekaan itu merupakan kelas Whiskey yang didatangkan dari Uni Soviet. Kapal itu datang bersama satu kapal lainnya yaitu RI Tjakra. Keduanya lalu pensiun pada 12 Desember 1966.
Nanggala kembali digunakan untuk nama kapal selam TNI AL pada 1981. Nama itu tersemat untuk kapal selam tipe U-209/1300 yang didatangkan dari Jerman Barat.
Penggunaan nama Nanggala tertuang dalam Skep Kasal Nomor Skep/2902/IX/1981 tertanggal 26 Agustus 1981. Surat itu menetapkan nama KRI Nanggala dengan nomor lambung 402 sebagai kapal perang organik armada RI.
Nanggala dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti sebagai senjata yang digunakan dengan cara digenggam. Senjata itu berbentuk bulat dan kedua sisinya runcing, terbuat dari kayu.
ADVERTISEMENT
Dalam pewayangan Mahabrata, Nanggala merupakan senjata milik Prabu Baladewa. Senjata itu merupakan pemberian Batara Brahma yang berbentuk tombak pendek dengan mata bajak.
Senjata itu terkenal sakti mandraguna dan membuat Prabu Baladewa yang merupakan Raja Mandura disegani banyak pihak. Kono senjata itu bisa melelehkan gunung, membelah lautan dan mengakhiri nasib sang surya dalam sekali tebas.
Baladewa merupakan kakak Sri Kresna. Ia terkenal sebagai raja yang mudah marah, meski begitu ia juga jujur, adil, tulus dan tidak sungkan untuk meminta maaf atas kesalahannya.
Kini senjata "sakti mandraguna" dalam bentuk kapal selam itu berada di kedalaman 838 meter di perairan Bali. Nanggala dinyatakan gugur bersama 53 awaknya pada Minggu (25/4).
KRI Nanggala 402 dinyatakan subsunk atau tenggelam usai hilang kontak saat akan melakukan peluncuran torpedo. Citra yang didapat ROV dari MV Swift Rescue kapal terbelah menjadi tiga bagian. ROV menangkap citra gambar berupa kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal MK-11.
TNI AL tengah berusaha mengangkat KRI Nanggala ke permukaan untuk dilakukan investigasi. Begitu pun dengan seluruh jenazah awak kapal yang gugur.
ADVERTISEMENT
"Harapan kita dengan investigasi tidak lagi terjadi kejadian seperti ini di masa datang," kata KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, dalam konferensi pers di Bali, Minggu (25/4).
***
Saksikan video menarik di bawah ini: