Mal Central Park Belum Ramai Seperti Biasa, Gereja Masih Tutup

16 Juni 2020 11:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
etugas memasang stiker tanda jaga jarak di Mal Central Park, Jakarta, Rabu (3/6/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
etugas memasang stiker tanda jaga jarak di Mal Central Park, Jakarta, Rabu (3/6/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Warga Jakarta bisa kembali berkunjung ke mal selama masa transisi. Namun, masih ada pembatasan dan aturan yang harus dipatuhi.
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta membatasi kapasitas mal di Jakarta hanya boleh diisi maksimum 50 persen dari kapasitas maksimal. Alasannya, agar physical distancing bisa diterapkan.
Mal Central Park, Jakarta Barat, berupaya menerapkan maksimum kapasitas dengan mekanisme scan barcode di pintu masuk.
Marketing Communication Central Park, Silviyanti Dwi Ariati, mengatakan di hari pertama pembukaan Central Park mencatat jumlah pengunjung hanya 25 persen dari kapasitas maksimal.
"Pengunjung yang tercatat hanya 25% dari kapasitas normalnya," ujar Silviyanti saat dihubungi, Selasa (16/6).
Dia mengatakan, jumlah ini masih dalam posisi yang sangat aman dan terkendali. Pihaknya pun telah menyiapkan mekanisme bilamana terjadi lonjakan, yakni dengan meminta pengunjung masuk secara bergantian.
Petugas keamanan mengenakan masker dan berpelindung wajah saat bertugas di Mal Central Park, Jakarta, Rabu (3/6/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
"Iya masih aman dan terkendali. Sistem monitoring di kita datanya real time," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Adapun untuk layanan gereja di Central Park masih akan ditutup minggu ini. Sehingga tak ada ibadah Minggu di area Nafiri Discipleship Chruch (NDC) Central Park.
"Masih tutup gereja (minggu ini)," kata dia.
Sebelumnya, Anies meminta pengelola mal disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sehingga pengunjung merasa aman dan potensi penyebaran juga bisa ditekan. Dengan begitu, mal dapat terus beroperasi dan berangsur pulih.
Bila pengelola pusat perbelanjaan disiplin, maka pengunjung akan ada rasa tenang. Kalau tenang maka kegiatan ekonomi bisa bergerak, tapi bila pengelola mal tidak memberikan rasa aman, maka pengunjung tidak akan datang ke tempat yang berisiko," ujar Anies di Emporium Pluit Mal, Jakarta, Kamis (11/6).
--------------------------
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.