Malangnya Karsinah, TKW asal Brebes yang Tewas di Singapura

12 April 2018 6:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi apartemen di Hougang Ave, Singapura. (Foto: Google Maps)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apartemen di Hougang Ave, Singapura. (Foto: Google Maps)
ADVERTISEMENT
Seorang TKW bernama Karsinah (29) meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai 8 apartemen Blok 955 Hougang Avenue di Singapura. Wanita tersebut berasal dari Desa Siandong, Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Karsinah dilaporkan terjatuh pada 29 Maret 2018. Ia yang bekerja sebagai asisten rumah tangga itu dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 8 April 2018, usai mendapatkan perawatan di RS Tan Tock Seng.
KBRI Singapura menyatakan peristiwa tersebut kini masih diselidiki oleh Kepolisian Singapura. Pejabat fungsi konsuler KBRI Singapura John Tjahyanto Boestami mengatakan sejauh ini pihak kepolisian menyatakan Karsinah jatuh akibat kecelakaan.
"Kepolisian Singapura sedang mengumpulkan bukti dan melakukan investigasi, untuk menentukan apakah benar ini kecelakaan atau unsur lain," kata John kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (11/4).
Karsinah baru bekerja di Singapura sekitar tiga bulan. Ia berangkat ke Singapura melalui jasa pemberangkatan TKI di Semarang pada Januai 2018.
Menurut catatan Kepolisian Singapura yang diterima KBRI Singapura, sebelum kejadian Karsinah keluar untuk membuang sampah. Namun, belum dapat dipastikan keluar yang dimaksud dari lantai 8 atau lainnya.
ADVERTISEMENT
"Info yang kami terima dari polisi Singapura, sebelum kejadian yang bersangkutan keluar rumah untuk membuang sampah. Tidak lama kemudian, jatuh," kata sumber KBRI Singapura kepada kumparan.
Sementara, penyelidikan polisi paling lama akan berlangsung selama 6 bulan. Penyelidikan kemudian ditutup oleh Mahkamah Koroner untuk menyimpulkan penyebab tewasnya Karsinah.
Ilustrasi Polisi di Singapura (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Polisi di Singapura (Foto: Pixabay)
Sementara itu, keluarga Karsinah mempertanyakan kematian tersebut. Sebab, mereka baru mengetahui kabar kecelakaan tersebut pada 5 April 2018, padahal kecelakaan terjadi pada Maret.
Salah satu kerabat bernama Untung mengatakan, informasi yang didapatkannya, Karsinah terjatuh saat membersihkan kaca jendela apartemen tersebut.
"Saudaranya itu dapat informasi dari rumah sakit yang menangani Karsinah," kata Untung.
Karsinah meninggalkan suami dan dua orang anak yang masih kecil, Zarah Aulia Putri (8) dan Muhammad Ahdan Farel (3). Sebelum ke Singapura, Karsinah bekerja sebagai buruh pemetik bawang merah.
ADVERTISEMENT
Ayah Karsinah, Wahidin, menyebut pihak keluarga belum mengetahui secara pasti dengan siapa anaknya bekerja. Ia juga mengaku tak mengetahui detail nama dan alamat majikan Karsinah.
"Berangkat dari rumah tanggal 5 Januari 2018 lalu. Tapi berangkatnya melalui jasa pemberangkatan TKI di Semarang, jadi rekomendasinya dari sana baru kemudian berangkat ke Singapura," kata Wahidin.
Selain itu, Wahidin mengatakan juga tak tahu banyak kondisi Kinarsih selama bekerja di Singapura. Kinarsih hanya berkomunikasi dengan suaminya melalui sambungan telepon.
Terkait kepulangan jenazah Kinarsih, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Brebes Zaenudin memperkirakan akan tiba di kampung halaman pada Kamis (12/4). Jenazah Kinarsih dijadwalkan terbang dari Singapura pada Rabu (11/4) malam.
"Ya kemungkinan jenazah sampai di Desa Siandong, Brebes besok (hari ini) pagi," jelas Zaenudin, Rabu (11/4).
ADVERTISEMENT