Malaysia Dilanda Banjir, 6 Orang Tewas dan Hampir 50 Ribu Warga Dievakuasi

9 Januari 2021 1:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penduduk berjalan di sepanjang jalan yang terendam banjir di Mentakab di negara bagian Pahang Malaysia, Jumat (8/1/2021). Foto:  Mohd Rasfan/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Penduduk berjalan di sepanjang jalan yang terendam banjir di Mentakab di negara bagian Pahang Malaysia, Jumat (8/1/2021). Foto: Mohd Rasfan/AFP
ADVERTISEMENT
Banjir hebat melanda Malaysia di awal tahun 2021. Enam orang tewas dan hampir 50 ribu warga dievakuasi usai hujan deras yang menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di sana.
ADVERTISEMENT
Negara bagian yang terdampak paling parah adalah Pahang, di mana sekitar 27 ribu warga telah dievakuasi dalam beberapa hari terakhir. Banjir kali ini disebut yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak ruas jalan raya, termasuk jalan tol utama yang menghubungkan negara bagian di kawasan pantai timur Malaysia terputus karena terendam air.
Terdapat juga desa yang aksesnya benar-benar terputus akibat banjir sehingga mereka harus dievakuasi dengan alat berat. Tak sedikit warga memilih menerjang banjir dengan alat seadanya, bahkan berenang.
Seorang warga bernama Tan Kong Leng bersama keluarganya berhasil menyelamatkan diri sebelum air menerjang. Namun kini, ia hanya bisa meratapi kediamannya terendam banjir setinggi atap rumah mereka.
"Saya kehilangan segalanya. Air telah menutupi atap rumah saya," kata Tan dikutip dari AFP, Sabtu (9/1).
ADVERTISEMENT
Penduduk berjalan di sepanjang jalan yang terendam banjir di Mentakab di negara bagian Pahang Malaysia, Jumat (8/1/2021). Foto: Mohd Rasfan/AFP
"Ketakutan terbesar saya adalah bahwa akan lebih sering turun dalam beberapa hari mendatang. Lihat! Ada awan gelap yang bergerak dengan cepat," sambungnya.
Banjir ini membuat warga juga was-was akan keamanan rumahnya yang ditinggalkan. Seorang warga di Mentakab, Muhammad Fadzil Wahab, mengatakan dia dan warga lainnya telah membentuk unit patroli sendiri untuk mencegah pembobolan rumah.
"Kami mengawasi seluruh desa yang banjir pada malam hari dengan perahu kecil dan lampu obor kami," katanya.
"Anggota keluarga saya aman di pusat evakuasi," sambungnya.
Banjir ini semakin diperparah dengan kondisi pandemi virus corona di Negeri Jiran. Terlebih angka kasus positif dan kematian melonjak dalam beberapa hari terakhir di sana. Dalam catatan worldometers, total kasus positif di Malaysia capai 131 ribu.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Fadzil mengatakan, bantuan pemerintah mulai meningkat, termasuk kapal evakuasi dan truk militer. "Alhamdulillah makanan, perahu, dan bantuan medis kini tersedia," katanya.