Malaysia Kutuk Pembunuhan Yahya Sinwar secara Brutal oleh Zionis yang Biadab

20 Oktober 2024 5:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM Malaysia Anwar Ibrahim berpidato di acara solidaritas untuk Palestina  di Kuala Lumpur, Selasa (24/10/2023). Foto: Twitter/@anwaribrahim
zoom-in-whitePerbesar
PM Malaysia Anwar Ibrahim berpidato di acara solidaritas untuk Palestina di Kuala Lumpur, Selasa (24/10/2023). Foto: Twitter/@anwaribrahim
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim merilis pernyataan atas gugurnya pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam pertempuran dengan Israel di Rafah, Gaza, pada Rabu (17/10).
ADVERTISEMENT
"Malaysia berduka atas kehilangan seorang pejuang dan pembela rakyat Palestina, Al Syahid Yahya Sinwar, yang dibunuh secara brutal oleh rezim Zionis yang biadab," ungkap Anwar di akun medsosnya, Sabtu (19/10).
"Sekali lagi komunitas internasional gagal melawan dan memastikan perdamaian dan keadilan ditegakkan sehingga memperburuk situasi konflik," lanjut Anwar yang saat ini berada di Jakarta untuk menghadiri pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI 2024-2029 ini.
"Malaysia mengutuk keras pembunuhan tersebut, dan jelas bahwa upaya rezim untuk melemahkan permintaan pembebasan tidak akan berhasil," kata Anwar.
Anwar mengatakan, Malaysia mendesak komunitas internasional agar menghentikan pembantaian warga Palestina secara biadab oleh Israel.
Pemimpin baru Hamas Yahya Sinwar. Foto: MAHMUD HAMS / AFP
Israel mengumumkan kematian Yahya Sinwar pada Kamis (18/10) setelah melakukan tes DNA dan gigi. Israel juga merilis video detik-detik terakhir Yahya Sinwar dan kondisi jenazahnya.
ADVERTISEMENT
Israel bermaksud menurunkan semangat moral pejuang Palestina atas perilisan konten itu. Tapi justru sebaliknya, pro-Palestina justru salut atas perjuangan hingga titik penghabisan yang ditampilkan Sinwar yang terlihat di video itu. Perjuangan Sinwar justru menginspirasi dan menumbuhkan semangat pantang menyerah.

Sikap Indonesia

Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas. Foto: Kemendag RI
Sementara itu, pemerintah Indonesia belum merilis pernyataan resmi atas tewasnya Yahya Sinwar. Baru PP Muhammadiyah dan Ketua MUI yang mengeluarkan pernyataan.
"PP Muhammadiyah menyampaikan rasa duka cita yang dalam atas tewas dan wafatnya Yahya Sinwar, tokoh Hamas dan tokoh rakyat Palestina, yang telah dibunuh oleh Israel secara biadab," kata Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, dalam pernyataan tertulis, Jumat (18/10).
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim memberikan keterangan peri. Foto: Bayu Pratama S/Antara Foto
Sedang pernyataan dari MUI keluar dari Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim.
ADVERTISEMENT
"Saya atas nama pribadi maupun Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional dan sebagai muslim, menyampaikan duka sedalam-dalamnya, belasungkawa, atas tewasnya Pak Yahya Sinwar yang dibunuh oleh Israel. Insyaallah Bapak Yahya Sinwar dan masyarakat, tokoh-tokoh lain yang per hari ini dikejar kejar IDF, insyaallah yang masih hidup diselamatkan Allah SWT, dilindungi dari kezaliman, bagi mereka yang sudah meninggal insyaallah ditempatkan di surga-Nya," kata Sudarnoto, Jumat (18/10).