Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Malaysia Sebut Aparat Lepaskan Tembakan karena WNI Terlebih Dulu Menyerang
27 Januari 2025 11:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Otoritas Malaysia mengungkapkan 5 WNI ditembak di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, karena terlebih dulu menyerang Kepala Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang sedang melakukan tugas patroli.
ADVERTISEMENT
Kepala Kepolisian Selangor Datuk Hussein Omar Khan mengatakan, kapal yang ditumpangi WNI itu menabrak kapal milik APMM yang sedang melakukan tugas patroli.
“Dalam insiden tersebut, anggota APMM melepaskan beberapa tembakan untuk membela diri ketika dua tersangka, yang bersenjata parang, menyerang mereka,” kata laporan Kantor Berita Bernama, dikutip Senin (27/1).
Dalam insiden itu, satu orang tewas dan 4 lainnya terluka. 3 korban luka dibawa ke rumah sakit di Serdang, sementara 1 korban lainnya dibawa ke Rumah Sakit Klang.
Sementara itu, Direktur Maritim Selangor Kapten Abdul Muhaimin Muhammad Salleh mengatakan MMEA menerima informasi dari masyarakat tentang kapal yang terdampar di sekitar 0,4 mil laut barat daya Pulau Carey.
“Dua orang yang diduga warga negara Indonesia ditemukan di dalam perahu. Satu orang dipastikan tewas di tempat, sementara seorang lainnya terluka dan dibawa ke Rumah Sakit Klang untuk menjalani perawatan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, KBRI Kuala Lumpur telah meminta akses kekonsuleran untuk melihat jenazah korban dan menjenguk WNI yang terluka.
KBRI juga akan mengirim nota diplomatik guna mendorong penyelidikan lebih lanjut, termasuk kemungkinan adanya penggunaan kekuatan berlebihan dalam kejadian ini.
Adapun terkait perlawanan, Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha pada keterangan Minggu (26/1) turut menyinggung perihal itu.
"Penembakan dilakukan karena WNI melakukan perlawanan. Dalam insiden tersebut, 1 WNI meninggal dunia dan beberapa luka-luka. Data para korban masih terus didalami," ucap Judha.