Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Malioboro, di Antara Bau Pesing hingga Popok untuk Kuda Andong
10 April 2025 17:16 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
Mendung pekat serta rintik gerimis mengguyur Jalan Malioboro, Yogyakarta, sore ini, Kamis (10/4). Gerimis tak bikin surut orang-orang atau wisatawan untuk tetap piknik.
ADVERTISEMENT
Wisatawan berlalu lalang, beli oleh-oleh hingga sekadar duduk-duduk di kursi-kursi yang disediakan di sepanjang Malioboro.
Sebagai bagian dari kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang telah resmi ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia dari Indonesia oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO), Malioboro selalu memiliki daya tarik.
Salah satu yang jadi daya tarik adalah andong atau kereta kuda. Wisatawan dapat keliling menikmati kawasan Malioboro sekitarnya dengan tarif mulai Rp 100 ribu.
Mudah menemukan andong di Malioboro. Mereka terparkir di sebelah pedestrian. Tempat parkirnya khusus, yaitu berupa cekungan-cekungan di Jalan Malioboro.
Para kusir andong juga mudah ditemukan, ciri-cirinya bersurjan dan mengenakan blangkon. Itu merupakan seragam resmi bagi mereka.
Namun, di sejumlah titik andong yang mangkal kadang tercium bau pesing. Bau itu ditengarai berasal dari kuda-kuda andong yang kencing di jalan.
ADVERTISEMENT
Keluhan soal bau pesing ini sempat ramai di media sosial. Bahkan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengusulkan ide popok untuk kuda.
Soal rencana ide popok kuda andong, Candra, salah satu kusir andong mengaku setuju-setuju saja.
"Popok sebenarnya bagus, cuma segala sesuatu diterapkan di kuda nyaman nggak," kata Candra.
Candra bilang kuda memiliki karakter sendiri-sendiri. Jangankan dikenakan benda asing, kusir pun terkadang tak bisa mengendarai kuda andong jika bukan miliknya.
"Pakaiannya kalau nggak pakaiannya nggak mau. Kalau diadakan popok yang monggo. Tapi kan kelamin (kuda) beda-beda. Kalau jantan makaikan popoknya gimana? Karena di depan (kelaminnya)," bebernya.
Terlebih jika kuda tak nyaman dikhawatirkan kuda memberontak dan justru menyebabkan kekacauan di Jalan Malioboro.
ADVERTISEMENT
"Kita bisanya manut-mung manut (nurut) kalau keputusannya seperti itu ya monggo. Tapi kalau nggak bisa (kudanya) ya maaf. Namanya kuda sama kusirnya sama aja bawa nyawa dua, harus sehati," katanya.
Rutin Dibersihkan
Selama ini kuda-kuda andong di Malioboro telah mengenakan kantong kotoran kuda. Menurutnya sebenarnya kotoran kuda ketika keluar sudah terwadahi.
"Kalau jatuh di area Malioboro mempunyai kewajiban si kusir ambil. Wajib diambil," katanya.
Begitu pula jika kuda kencing maka kusir akan menyiram dengan air dan pewangi. Di tempat parkir kuda juga telah disediakan keran untuk membersihkan kotoran.
"Harus menggunakan karbol (pewangi). Ini campuran air sama Wipol," kata Candra sembari menunjukkan botol pewangi.
Sesama kusir andong juga harus saling mengingatkan jika ada kotoran kuda yang jatuh. Jika tidak dibersihkan maka akan dilaporkan ke paguyuban untuk disanksi.
ADVERTISEMENT
Paguyuban kusir andong juga setiap Selasa Wage rutin kerja bakti membersihkan kawasan Malioboro.
Pesing Malioboro Murni dari Kuda?
Sementara soal viral pesing di Malioboro beberapa waktu, Candra berharap agar hal itu tak serta merta dituduhkan pada kuda.
"Pesing itu kan tidak hanya kuda. Sampah waktu dulu Teras 2 ditutup sampah kan ditumpuk di sana bau ya menyengat," katanya.
Selain itu harus diakui masih banyak orang tak bertanggung jawab kencing di kawasan Malioboro.
"Masih ada," bebernya.
Candra berharap agar kebersihan di Malioboro dijaga bersama-sama. Malioboro termasuk andong merupakan ikon Yogyakarta.
"Tarif juga sudah standar. Hari-hari seperti ini Rp 100-150 ribu dan Rp 200-250 ribu. Sampai Keraton," katanya.
Hal berbeda diungkapkan oleh Lilik Kurniawan, kusir andong lainnya. Dia menilai dibanding membuat popok untuk kuda lebih baik Pemkot Yogya membantu kusir andong dalam bentuk pewangi.
ADVERTISEMENT
"Daripada popok nggih mending pewangi. Sebenarnya bagus kalau mau popok seperti itu lorong kotoran kuda. Tapi di samping itu lebih bagus ditambahi pewangi," kata Lilik.
Dia mengatakan apabila kuda diberi popok yang bentuknya seperti popok manusia menurutnya tidak mungkin.
"Malah mau kencing nggak jadi kencing. Nanti dampaknya kudanya bisa jadi sakit," katanya.
"Kalau kencingnya kuda jatuh di lantai lebih baik langsung dikasih pewangi," katanya.
Lilik mengatakan kuda andong miliknya ini justru kencingnya terjadwal. Kuda biasanya kencing saat masih di rumah. Sementara kalau buang tinja sering saat parkir.
"Kuda saya kalau mau berangkat pagi sampai malam atau pagi sampai sore tidak pernah kencing di sini (Malioboro). Kencingnya pasti di rumah. Karakternya sendiri-sendiri," katanya.
Sama seperti Candra, soal pesing di Malioboro jangan serta merta menyalahkan kuda saja.
ADVERTISEMENT
"Bisa jadi kencing manusia juga bisa. Di samping itu ya seumpama kencing kuda tapi masih bau mungkin karena nyiramnya nggak banyak. Apalagi tak dikasih pewangi juga bisa," katanya.
Kata Wisatawan
Hanafi warga Gunungkidul yang kerap berwisata di Malioboro mengatakan sebetulnya Malioboro saat ini sudah tertata rapi, bersih tapi di beberapa titik kadang muncul bau pesing.
"Seharusnya memang ada solusi. Misal tukang bersih-bersih khusus. Lebih rutin dibersihkan," kata Hanafi.
"Tapi gimanapun namanya hewan ya pasti bau sih. Tinggal rajin dibersihkan," bebernya.
Pembersihan oleh UPT
Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (PKCB) Kota Yogyakarta Ekwanto mengatakan beberapa hari lalu pihaknya sudah langsung melakukan bersih-bersih di Malioboro.
"Kita bersihkan lagi dengan sabun supaya benar-benar klir area tersebut. Kemungkinan tidak semata-mata kencing kuda penyebabnya namun bisa jadi disebabkan oleh penampungan kotoran kuda yang tidak tiap hari dibersihkan," kata Ekwanto.
ADVERTISEMENT
Ekwanto mengatakan akan ada evaluasi setiap harinya. Supaya tempat-tempat yang selama ini kotor bisa senantiasa bersih.