Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Wilayah Maluku Utara beberapa kali dilanda gempa berkekuatan besar hingga 7 magnitudo sejak 1979. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Agus Wibowo, wilayah itu terdapat sesar aktif, yakni sesar Sangihe dan Sesar Halmahera.
ADVERTISEMENT
“Jadi di lokasi gempa tadi memang sesar yang aktif. Ada dua sesar, satu sesar Sangihe dekat dengan Sulawesi dan sesar Halmahera dekat dengan Maluku Utara. Jadi memang sesar yang aktif banyak sekali gempa yang terjadi di situ,” kata Agus di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (15/11).
Agus mengatakan, beberapa gempa dengan magnitudo yang mirip pernah terjadi pada 2009 (7,1 M), 2007 (7,5 M), 2001 (7,0 M), 1989 (7,1 M), 1986 (7,5 M), dan 1979 (7,0 M).
“Di sekitarnya juga ada tahun 1986, magnitudo sebesar 7,5, kemudian tahun 2007 magnitudo sebesar 7,5, kemudian tahun 1979 magnitudo 7,0, tahun 2009 magnitudo 7,1. Memang banyak gempa-gempa yang cukup besar di situ yang sering terjadi karena bergerak terus,” tuturnya.
Sebelum gempa 7,1 magnitudo pada Kamis (14/11) malam, gempa berkekuatan yang sama juga terjadi di perairan Maluku Utara pada 2014 silam.
ADVERTISEMENT
“Pada tahun 2014 terjadi dekat situ, gempanya juga 7,1. Sama-sama 7,1,” ungkap Agus.
Agus menjelaskan gempa pada 2019 dan 2014 tak hanya mirip dalam segi kekuatan dan lokasi gempa, tapi juga dampak yang ditimbulkannya.
Pada 2014, gempa di perairan Maluku Utara dilaporkan tidak menimbulkan kerusakan yang besar, kecuali beberapa bangunan mengalami rusak ringan.
“Sama, ini karena (pusat gempa) dalam juga, jadi sama, enggak terlalu besar juga (kerusakannya). Saya lihat data secara ya tidak terlalu parah juga (dampak gempa 2014),” pungkasnya.
Gempa 7,1 magnitudo pada Kamis malam berlokasi di titik koordinat 1.63 LU 126.39 BT atau 134 kilometer Barat Laut Jailolo, Maluku Utara. Sementara kedalaman gempa pada 73 kilometer.
Gempa ini terasa hingga Ternate, Minahasa, Manado, dan beberapa daerah di Sulawesi dan Maluku Utara lainnya. Gempa ini menimbulkan tsunami setinggi kurang dari 50 sentimeter di beberapa wilayah pantai.
ADVERTISEMENT