Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Maman ke Menag Nasaruddin Umar: Berani Ganti Pejabat yang Ganggu Kemenag
28 Oktober 2024 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Komisi VIII DPR menggelar rapat kerja dengan Kementerian Agama. Ada sejumlah catatan yang diberikan anggota DPR kepada Menteri Agama, Nasaruddin Umar sebagai pejabat baru.
ADVERTISEMENT
Salah satunya datang dari anggota Komisi VIII dari PKB, Maman Imanulhaq. Maman meminta Nasaruddin dan wakilnya, Mohammad Syafi'i tidak ragu untuk memecat bawahan yang mengganggu kerja ke depan.
"Maka saya mau menggarisbawahi pidato presiden. Pejabat harus berani maka saya minta Pak Menteri dan apalagi sahabat saya, orang tua saya, Romo Syafi'i harus berani ganti staf bapak di tingkatan eselon yang akan mengganggu Kementerian Agama. Saya minta itu, Pak," ujar Maman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/10).
Tak cuma itu, Maman meminta Nasaruddin selalu berkomunikasi dengan Komisi VIII DPR. Berbagai perubahan, update, atau perkembangan terutama persoalan haji bisa saling berkomunikasi dengan baik.
"Dengan Komisi VIII, komunikasi harus lancar. Periode kemarin adalah periode terburuk di Komisi VIII hubungan dengan Menteri Agama," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Kami dianggap tidak ada. Staf-staf khusus tiba-tiba berkuasa, penunjukan petugas-petugas haji ditunjuk orang-orang dekatnya yang tidak profesional, tidak bekerja dan sebagainya," tambah dia.
Maman yakin, Nasaruddin Umar yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal bisa memperbaiki berbagai hal yang harus dibenahi di Kemenag. Begitu juga dengan Romo Muhammad Syafi'i.
"Jangan mengabaikan DPR, kalau DPR itu kan hanya institusi, mau ngobrol baik-baik, tak perlu menghindar ketika ada Pansus dan lain-lain. Jadi tidak perlu takut, tak akan ada apa pun kecuali untuk perbaikan bangsa dan negara," ucap dia.
Sampai saat ini, rapat kerja masih berlangsung. Hadir pula, Kepala BPKH dan Kepala Badan Penyelenggaraan Haji, badan baru yang dibentuk Prabowo.