Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Manfaatkan Limbah Kulit Udang, Mahasiswa IPB Ciptakan Obat Luka Bakar
10 Januari 2018 12:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Departemen Teknologi Hasil Perairan IPB, Antonius Sugiyanto, menciptakan obat luka bakar dari kitosan yang berasal dari limbah kulit udang. Menurut Antonius, industri pengolahan udang banyak menghasilkan limbah kulit udang yang belum dimanfaatkan secara optimal.
ADVERTISEMENT
“Limbah ini dapat diubah menjadi kitosan yang dapat dijadikan sebagai agen penyembuh luka,” ujar Antonius dalam keterangan tertulis, Rabu (10/1).
Kitosan dari limbah kulit udang sendiri menurut Antonius bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan luka, proliferasi sel, meningkatkan kolagenisasi, dan mengakselerasi regenerasi sel pada kulit yang terluka.
Dalam penelitiannya, Antonius juga memodifikasi kitosan menjadi nanokitosan yang memiliki ukuran partikel lebih kecil sehingga bersifat reaktif. Hasilnya, konsentrasi nanokitosan 2000 ppm, 1500 ppm, dan 1000 ppm memiliki pengaruh pada waktu penyembuhan mencapai 99,6 persen, 98,7 persen, dan 93,8 persen dalam 18 hari.
"Kondisi luka dan persentase pengecilan luasan luka lebih baik dibandingkan dengan kontrol positif dan kontrol negatif. Sedian nanokitosan sudah masuk ke tahap maturasi (tahap akhir fase penyembuhan luka) awal pada hari ke-7," paparnya.
ADVERTISEMENT
Antonius berharap, hasil penelitiannya kelak bisa menjadi alternatif bahan biomaterial medis pada penyembuhan luka bakar yang aman dan praktis. Selain itu, ia berharap penelitian tersebut dapat memperkaya informasi bagi dunia farmasi mengenai manfaat nanokitosan.
“Saya berharap melalui penelitian ini dapat mengurangi limbah hasil pengolahan perikanan dan mengubahnya menjadi produk inovasi yang bernilai tambah, yaitu kitosan dari cangkang udang”, pungkasnya.