Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar diskusi mengenai ramainya endorsemen kosmetik yang sedang tren di kalangan para artis atau publik figur. Di balik ramainya endorsemen itu, ternyata terdapat masalah yakni maraknya peredaran kosmetik ilegal.
ADVERTISEMENT
Kepala BPOM Penny Kusumastuti mengakui masih banyak kosmetik beredar di tengah masyarakat. Bahkan jumlah kosmetik ilegal itu lebih banyak jika dibandingkan dengan peredaran obat dan makanan ilegal.
"Memang masih banyak, justru hasil pengawasan dan penyidikan kami menunjukkan produk kosmetik paling banyak ya 70 persen," kata Penny di Patio Venue, Jakarta Selatan, Rabu (25/9).
"Aspek pertama kosmetik kan perizinannya dipercepat dengan namanya notifikasi ya, jadi cuman tinggal mendaftarkan lalu dengan kepercayaan kita sudah memenuhi syarat-syarat yang sudah disetujui," ucap Penny.
Penny juga menyebut perkembangannya media sosial juga mempengaruhi peredaran kosmetik ilegal di Indonesia. Karena banyak pelaku usaha yang saat ini memperjualbelikan produknya melalui online shop.
"Sekarang dengan adanya online, peredaran banyak sekali penjualan kosmetik dan masyarakat membeli online. Sementara tanggung jawab harus ada di para pelaku usaha ini sendiri dan banyak sekali produk-produk ilegal, produk-produk yang belum dapat izin edar dari BPOM," jelas Penny.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Penny meminta agar masyarakat aktif dan teliti sebelum membeli produk kosmetik. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, mulai dari cek label hingga tanggal kadaluarsa sebuah produk.
"Jadi masyarakat harus teliti dengan izin edar, karena bisa juga palsu. Jadi di cek produk bisa melalui aplikasi mobile, BPOM mobile di sana sudah bisa melakukan scan barcode," ujar Penny.
Selain meminta masyarakat aktif, Penny juga meminta kepada para publik figur juga ikut memberikan edukasi kepada masyarakat. Publik figure juga diminta untuk teliti sebelum mengendorse sebuah produk kosmetik.
"Itulah kenapa endorser penting juga mereka bisa membantu edukasi kepada masyarakat untuk membedakan mana kosmetik yang baik, ilegal itu jadi posisinya bisa sebagai edukasi masyarakat," tutur Penny.
ADVERTISEMENT
Dalam acara ini juga dihadiri sejumlah publik figure seperti Marcella Zailanty, Fenita Arie, Jeremy Thomas, Alyssa Soebandono, Gisella Anastasya. Lalu anggota Komisi IX DPR Dede Yusuf juga hadir dalam acara ini.