Mardani: Insyaallah, 22 April Kita Dapat Keadilan bagi Rakyat Indonesia

20 April 2024 20:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mardani Ali Sera saat dijumpai usai acara Diskusi Progresif Transformatif dan Konsolidasi Rakyat Indonesia di Diponegoro 72, Menteng, Jakpus, Sabtu (20/4/2024) Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mardani Ali Sera saat dijumpai usai acara Diskusi Progresif Transformatif dan Konsolidasi Rakyat Indonesia di Diponegoro 72, Menteng, Jakpus, Sabtu (20/4/2024) Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PKS sekaligus juru bicara Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Mardani Ali Sera, meyakini Mahkamah Konstitusi (MK) dapat membuat keputusan yang memberikan keadilan bagi masyarakat Indonesia pada 22 April nanti. Pada hari Senin itu, MK akan mengumumkan putusan mereka terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).
ADVERTISEMENT
"Insyaallah 22 April kita akan mendapatkan keadilan bagi rakyat Indonesia," kata Mardani dalam acara Diskusi Progresif Transformatif dan Konsolidasi Rakyat Indonesia di Sekretariat Front Penyelamat Reformasi Indonesia, Menteng, Jakarta, Sabtu (20/4).
Mardani lalu mengapresiasi massa yang hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, banyaknya masyarakat yang hadir menunjukkan jika rakyat Indonesia tak tidur di tengah pergolakan demokrasi saat ini.
"Power tend to corrupt, kekuasaan cenderung menyimpang. Makanya harus ada, saya bukan bilang aksi jalanan ya, tapi kontrol sosial rakyat. Dan hari ini salah satu bukti rakyat tidak tidur," tegasnya.
Mardani Ali Sera saat dijumpai usai acara Diskusi Progresif Transformatif dan Konsolidasi Rakyat Indonesia di Diponegoro 72, Menteng, Jakpus, Sabtu (20/4/2024) Foto: Thomas Bosco/kumparan
Ia pun mengajak masyarakat untuk bisa lebih berani karena demokrasi membutuhkan keberanian. Jika rakyat berani, menurut Mardani, demokrasi akan tetap hidup.
"Ketika rakyatnya mampu memegang nilai, karena itu apresiasi buat semua tim yang seluruh hadir di sini. Bahwa enggak ada kok yang dibikin rezim itu rata-rata istana pasir. Kalau kita punya gelombang, hancur tidak dalam hitungan hari, tapi dalam hitungan jam, istana pasti hancur syaratnya kita punya keberaniannya," tambahnya.
ADVERTISEMENT

Singgung soal pemilu tertutup proporsional

Mardani juga sempat menyampaikan harapannya untuk membenahi sistem pemilu di Indonesia. Dia menilai pemilu saat ini terlalu mahal baik secara politik atau materil serta rentan dikuasai oligarki.
"Sistem pemilu kita harus sudah mulai dipikirkan proporsional tertutup, biar betul-betul penguatan ideologi, nilai, penguatan ikatan itu. itu tidak bersifat pragmatis tapi bersifat idelogis dan teknokratis," ucap Mardani.