Mardani: Jokowi Mesti Tegas Tolak Tunda Pemilu, Jangan Beri Tafsir Lain

7 Maret 2022 11:54 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mardani Ali Sera. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mardani Ali Sera. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Politikus PKS Mardani Ali Sera meminta Presiden Jokowi tegas menolak usul penundaan Pemilu 2024 yang dilontarkan PKB, PAN, dan Golkar. Menurutnya, sikap Jokowi masih bisa menimbulkan tafsir lain.
ADVERTISEMENT
"Pernyataan [usul penundaan pemilu] itu bagian dari demokrasi tidak tepat. Kecuali ada gagasan amandemen UUD lebih dahulu," kata Mardani di Twitter, dikutip kumparan, Senin (7/3).
"Presiden mesti jelas dan tegas sikapnya, jangan memberi peluang tafsir lain," imbuhnya.
Mardani berpendapat, Jokowi seharusnya tegas mengingatkan bahwa usul penundaan pemilu melanggar konstitusi. Sehingga ia menyayangkan bahwa Jokowi berjanji akan taat konstitusi, namun membebaskan siapa pun mengusulkan penundaan Pemilu 2024.
Presiden Jokowi saat menghadiri pelantikan anggota DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selasa (1/10/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Konstitusi tegas pemilu lima tahun sekali. Jadi mestinya Presiden mengingatkan yang ingin penundaan atau perpanjangan. Karena bertentangan dengan konstitusi," pungkasnya.
Wacana penundaan pemilu masih bergulir di publik usai diusulkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) diikuti Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas). Sementara itu, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto memberi sinyal akan mendukung perpanjangan jabatan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, PDIP, Gerindra hingga NasDem tegas menolak usulan tersebut. Wacana ini pun menuai kecaman dari pakar hukum tata negara, pengamat, hingga cendekiawan.