Mardani Kecam Lomba Bertema 'Hormat Bendera Menurut Islam': Evaluasi Total BPIP!

13 Agustus 2021 14:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
77
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PKS, Wakil Ketua Komisi II DPR, Mardani Ali Sera. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PKS, Wakil Ketua Komisi II DPR, Mardani Ali Sera. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BPIP menggelar kompetisi penulisan artikel tingkat nasional untuk menyambut Hari Santri Nasional. Namun, tema yang diusung dalam lomba tersebut menuai polemik.
ADVERTISEMENT
Ada dua tema yang diangkat, yaitu hormat bendera menurut hukum Islam dan menyanyikan lagu kebangsaan menurut hukum Islam. Anggota Komisi II DPR Mardani Ali Sera menilai pemilihan tema sangat tendensius, seakan mengingatkan kembali pernyataan Kepala BPIP Yudian Wahyudi yang menyebut musuh Pancasila adalah agama.
"Aneh temanya dan terkesan tendensius. Jadi buka luka lama saat dikatakan musuh Pancasila itu agama. BPIP mestinya menyatukan, bukan buat kontroversi," kata Mardani, Jumat (13/8).
Ketua DPP PKS ini menilai masih ada pilihan tema yang bisa dipilih oleh BPIP. Dia menyarankan tema seperti pandangan terhadap perubahan iklim hingga Indonesia bebas korupsi.
"Ada ide tema lain yang lebih visioner dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional seperti 'pandangan santri dalam bahaya perubahan iklim' atau 'santri untuk Indonesia bebas korupsi'," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Namun, meski temanya diubah tak akan menyelesaikan persoalan. Dia menilai seharusnya peran BPIP lebih menyatukan lagi.
"Tapi mengubah tema hanya permukaan. Paradigma BPIP mestinya menyatukan dan menguatkan peran agama dalam bingkai harmoni. BPIP perlu evaluasi total," pungkasnya.
Selain Mardani, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon juga menyoroti pemilihan tema tersebut. Dia bahkan menyebut BPIP memiliki pemikiran yang dangkal soal Islam dan Pancasila.
"Tema lomba BPIP ini menunjukkan betapa dangkalnya BPIP memahami Islam dan Pancasila. Ini produk Islamofobia akut dan cenderung menuduh Islam mempermasalahkan hormat bendera dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Segeralah ganti tema agar tidak memecah belah bangsa," kata Fadli lewat akun Twitternya.