Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Mardani Kritik Luhut soal OTT: Aneh, Mestinya Aksi Berantas Korupsi Didukung
21 Desember 2022 10:57 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Pernyataan yang aneh, mestinya aksi berantas korupsi didukung," kata Mardani kepada wartawan, Rabu (21/12).
Mardani berpandangan OTT justru bagus dilakukan agar koruptor menjadi takut. Ia pun meminta Luhut menjelaskan maksud ucapannya.
"OTT bagus untuk membuat pelaku korupsi jadi takut. Pak LBP perlu menjelaskan maksudnya," kata anggota komisi II DPR ini.
Anggota Komisi II DPR itu menuturkan pemberantasan dan pencegahan korupsi harus dijalankan bersama. Mardani menolak pemberantasan korupsi dilemahkan.
Sebelumnya, Luhut yakin langkah pencegahan korupsi seperti dengan e-katalog jauh lebih baik ketimbang KPK harus menindak orang melalui OTT. Luhut menjelaskan pentingnya keberadaan e-katalog untuk meminimalisasi adanya penyalahgunaan dalam urusan pengadaan.
Ia menargetkan nantinya akan ada 2,3 juta item yang dapat didaftarkan ke dalam e-katalog tersebut. Jika berhasil, kondisi itu bahkan diyakini Luhut dapat berdampak pada tumbuhnya lapangan kerja.
ADVERTISEMENT
"Jadi 2,3 juta item tahun ini kita targetkan Rp 400 triliun harus masuk dalam e-katalog itu ternyata masuk hampir Rp 600-900 triliun ya yang masuk dia e-katalog yang orang belanja di e-katalog komitmen? Dan itu yang buatan dalam negeri itu sudah hampir dekat Rp 400 triliun," kata Luhut, Selasa (20/12).
"Itu menjadi dibuat dalam negeri Rp 400 triliun itu 2 juta lapangan kerja dan itu akan berdampak pada 1,7% pertumbuhan ekonomi on top, pertumbuhan ekonomi yang dibuat oleh Bappenas lalu Kementerian Keuangan," jelas dia.