Mardani soal Ketua KPU Dipecat karena Asusila: Jangan Lagi Ada Calon Pesanan

4 Juli 2024 14:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera hadir pada acara aksi bela Palestina di depan Kedubes AS, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (1/6/2024).  Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera hadir pada acara aksi bela Palestina di depan Kedubes AS, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (1/6/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Komisi II DPR, Mardani Ali Sera, mengatakan kasus tindakan asusila yang menjerat eks Ketua KPU Hasyim Asy'ari harus menjadi pembelajaran bagi DPR untuk lebih berhati-hati dalam proses pemilihan komisioner.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, ke depannya komisioner KPU harus dipastikan memiliki integritas yang tinggi.
"Saya setuju ini menjadi hal yang membuat kita harus merenung, menyelesaikan masalah ini karena ini berulang," kata Mardani di Gedung DPR, Senayan, Kamis (4/7).
"Kisah periode lalu suap (Wahyu Setiawan), kisah sekarang urusan etika sebelumnya, oleh karena itu ini menjadi tamparan buat kami di komisi II untuk lebih berhati-hati dalam memilih komisioner," tambah dia.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari (tengah) bersama jajaran Komisioner KPU dan jajaran KPU Provinsi, kabupaten/kota memberikan keterangan pers terkait putusan DKPP yang menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap di Gedung KPU, Jakarta (3/7/2024). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Dia berharap dalam pemilihan komisioner KPU ke depan, DPR tidak mengutamakan calon yang dianggap sesuai dengan partainya, tapi memilih yang punya integritas dan kapasitas.
"Jangan lagi terlalu sibuk 'ini jalur saya', jangan. Pilih yang punya integritas dan kapasitas," tutur dia.
Politikus PKS itu pun menyinggung saat proses uji kelayakan Hasyim dkk bergulir di DPR tahun 2022 lalu. Saat itu, uji kelayakan belum selesai, namun nama-nama siapa saja calon terpilih sudah bocor ke publik.
ADVERTISEMENT
"Saya mungkin sedikit reminder, saat pemilihan komisioner ini, saat fit n proper test kalau teman-teman ingat tiga hari, tapi hari kedua bocor komisioner yang akan terpilih siapa," ucap dia.
Dia menyebut hal itu terjadi karena adanya calon pesanan dari parpol tertentu untuk diloloskan.
"Saya sempat diundang di salah satu TV saya bilang 'kalau ini besok yang dipilih, berarti memang ada skenario' dan itu buruk. Dan kalau karena kasus sekarang bisa jadi skenario itu terbukti bahwa ada pesanan-pesanan Jangan lagi ada pesanan. Ada banyak komisioner bagus yang saat paparan dan track recordnya bagus tidak terpilih, sedih," tandas dia.