Mardani soal Kritik 'Bajingan Tolol': Berprasangka Baik, Rocky Niatnya Baik

1 Agustus 2023 18:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pidato Rocky Gerung saat sebut "bajingan totol". Foto: Youtube/Rocky Gerung Official
zoom-in-whitePerbesar
Pidato Rocky Gerung saat sebut "bajingan totol". Foto: Youtube/Rocky Gerung Official
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menanggapi pengamat politik Rocky Gerung yang dipolisikan karena dianggap menghina Presiden Jokowi dengan kalimat 'bajingan tolol'.
ADVERTISEMENT
Mardani berpandangan sebenarnya Rocky memiliki niat baik dan berharap Jokowi tidak tersinggung.
"Saya khusnudzon, khusnudzon Rocky niatnya baik. Dan khusnudzon juga sangka baik juga, Pak Jokowi enggak tersinggung," kata Mardani di Gedung DPR, Senayan, Selasa (1/8).
"Sehingga ya sudah, business as usual karena namanya di demokrasi ada riak-riak wajar," sambungnya.
Meski begitu, Mardani menuturkan wajar jika relawan Jokowi merespons pernyataan Rocky dan melaporkannya ke kepolisian.
"5etapi saya dengar, kepolisian belum nerima atau apa begitu. Kan ada restorative justice atau apa. Tetapi bagaimana pun, saya tetap khusnudzon, sangka baik buat Rocky, sangka baik buat Pak Jokowi," tutup anggota komisi II DPR itu.
Sebelumnya,Rocky menjelaskan maksud penggunaan kata 'bajingan tolol' saat mengkritik program Ibu Kota Nusantara (IKN) yang digagas Jokowi. Ia menyebut apa yang disampaikan menurutnya tak lebih dari pandangan politik.
ADVERTISEMENT
""Itu forum politik, di mana orang bisa memilih 1 kalimat supaya dia bisa efektif, kan. Masa saya bilang, ok Presiden Jokowi sopan santun. Weeh, enggak akan ada gerakan dong," kata Rocky di akun Youtubenya, dikutip Selasa (1/8). kumparan sudah menghubungi Rocky untuk meminta izin mengutip pernyataannya tersebut.
Rocky yang dikenal sebagai tokoh intelektual dan filosof ini menambahkan, 'bajingan' yang ia maksud adalah bahasa standar. Dia mengungkapkan makna kata itu dari riset yang ia dapat.
"Saya pakai istilah itu hal biasa dalam perdebatan politik, standar aja kan. Bajingan, apalagi kata bajingan, kan. Bajingan dulu dianggap sebagai di zaman Mataram sudah riset ditulis di National Geographic. Bajingan artinya orang yang dicintai Tuhan, itu namanya bajingan. Karena itu disebut kusir gerobak sapi itu bajingan," urai dosen filsafat ini.
ADVERTISEMENT