Mardani Unggah Foto Lawas Ketum Muhammadiyah Bawa Kardus: Sederhana Itu Kekuatan

14 Juni 2024 12:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
19
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir dengan kardus oleh-oleh di stasiun. Foto: x.com/MardaniAliSera
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir dengan kardus oleh-oleh di stasiun. Foto: x.com/MardaniAliSera
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengunggah foto lawas Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir yang sempat menjadi buah bibir beberapa tahun lalu. Foto itu menggambarkan Haedar sedang duduk menunggu kereta di sebuah stasiun dengan kardus berisi oleh-oleh.
ADVERTISEMENT
"Prof Haedar, pimpinan tertinggi Muhammadiyah, menunggu kereta. Sambil bawa kardus oleh-oleh," kata Mardani, Jumat (14/6). kumparan telah mendapat izin mengutip pernyataannya.
Mardani memuji gaya sederhana Haedar yang patut diteladani.
Ia juga menyinggung soal aset Muhammadiyah yang teramat besar. Belakangan ramai memang diberitakan soal pemindahan aset triliunan ormas Islam terbesar kedua setelah NU itu dari BSI.
"Makasih Prof atas teladannya. Bangga jadi bagian organisasi besar ini," ujar anggota DPR tersebut.
Foto Haedar dengan kardus oleh-oleh itu pertama kali diunggah akun Twitter Muhammadiyah pada 19 Agustus 2018.
Haedar terlihat serius dengan ponselnya, di sampingnya ada beberapa bawaan termasuk kardus besar berisi "tahu takwa" — oleh-oleh khas Kediri, Jatim.
ADVERTISEMENT
"Ketum @HaedarNs Saat menunggu kereta menuju Yogyakarta di Stasiun Kediri, selepas menghadiri peresmian gedung SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo dan Gedung Rawat Inap RS Ahmad Dahlan Muhammadiyah Kediri," begitu caption yang tertulis.
Bukan kali ini saja Haedar jadi berita karena kesederhanaannya. Pada 25 Agustus 2018, Haedar juga tertangkap kamera berbaur dengan jemaah salat Jumat di sebuah masjid di Magelang, Jateng.
Meski berstatus sebagai pemimpin salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, Haedar tidaklah duduk di barisan depan. Tidak pula dia menjadi imam salat. Haedar justru tertangkap kamera tengah duduk di tepi teras masjid.