Mardiono: Andai Bisa Paksakan Takdir, Saya Ingin Lahir dari Rahim Ibu Soeharto

14 Desember 2024 10:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Ketum PPP Mardiono menyampaikan pidato politik dalam Mukernas II PPP di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Jumat (13/12). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plt Ketum PPP Mardiono menyampaikan pidato politik dalam Mukernas II PPP di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Jumat (13/12). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mardiono, bicara soal kekalahan partainya dalam Pemilu 2024. Menurutnya, takdir adalah sebuah hal yang tak bisa dipaksakan.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Mardiono dalam Mukernas PPP yang digelar di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, pada Jumat malam (13/12).
Mulanya, Mardiono mengucapkan selamat kepada para kader PPP yang terpilih menjadi anggota DPRD maupun kepala daerah. Ia lalu memberikan semangat bagi kader yang gagal.
"Bagi yang belum berhasil, marilah kita tetap bersyukur. Karena sebagai insan, kita terus berjuang dan berusaha. Namun karena sesungguhnya takdir itu hanyalah milik Allah SWT, tidak ada satu pun manusia yang bisa memaksakan takdir," kata Mardiono dalam sambutannya.
Mardiono kemudian melanjutkan, jika seandainya bisa mengubah takdir, ia menginginkan lahir sebagai keluarga Presiden ke-2 RI, Soeharto. Namun dia tak menjelaskan lebih lanjut terkait alasannya.
Presiden Indonesia Soeharto bersama istrinya Siti Hartinah Soeharto atau Tien Soeharto (kanan) di Istana Kepresidenan Jakarta, 8 Maret 1996. Foto: John Macdougall/AFP
"Karena jikalau seandainya saya bisa memaksakan takdir itu, maka saya inginkan untuk saya bisa dilahirkan dari rahimnya Ibu Tien Soeharto, agar saya menjadi kakaknya mas Tommy Winata. Eh, Mas Tommy Soeharto," kata Mardiono.
ADVERTISEMENT
Terkait adanya kader yang berhasil dan gagal dalam Pemilu 2024, menurutnya, perlu tetap disyukuri. Ia mengakui, saat ini PPP tengah dalam kondisi yang penuh dinamika.
"Dalam menghadapi pesta demokrasi dalam pemilu tahun ini, kita memang penuh dinamika yang perlu kita catat. Karena kita adalah sebagai partai politik, maka patut kita juga harus mewarnai bagian daripada mengevaluasi penyelenggaraan, baik pemilu legislatif maupun pemilu kada di masa yang akan datang," ucapnya.