Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Marhayati Pulang ke Tanah Air Setelah 14 Tahun di Negeri Orang
8 Februari 2018 6:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Marhayati akhirnya bisa kembali menginjakkan kakinya di Indonesia setelah 14 tahun merantau ke Malaysia dan Thailand. TKI yang sempat bekerja di Malaysia dan kabur ke Thailand, tiba di Jakarta pada Kamis (8/2) dini hari. Konsulat Republik Indonesia (KRI) di Songkhla, Thailand, memulangkan Marhayati setelah video keinginannya pulang ke Mesuji, Lampung, beredar di media sosial.
ADVERTISEMENT
Perempuan 29 tahun itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 00.25 WIB. Marhayati berangkat dari Bandara Don Mueang, Bangkok, bersama Hafizi Abd. Rahman, orang yang mengunggah videonya ke dunia maya.
Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Konsuler KRI Songkhla, Arief Hidayatullah, menyebutkan setiba di Indonesia, Marhayati dijemput perwakilan Kementerian Luar Negeri.
"Pihak Direktorat Perlindungan WNI dan BHI (Badan Hukum Indonesia) Kemlu RI akan lakukan penjemputan di bandara Soetta," kata Arief kepada kumparan (kumparan.com).
Setelah bertemu dengan petugas dari Kementerian Luar Negri, Marhayati akan langsung dipulangkan ke Mesuji, Lampung. "Pengaturan kepulangannya ke Lampung nanti akan dilakukan oleh BNP2TKI Bandara Soetta berkoordinasi dengan BP3TKI Lampung," sebut Arief.
Marhayati menjadi TKI pada usia 15 tahun. Awalnya dia bekerja di Malaysia. Empat tahun bekerja di Negeri Jiran, Marhayati mengalami masalah dengan majikannya sehingga memilih kabur ke Pattani, Thailand.
ADVERTISEMENT
Selama berada di Thailand, Marhayati sempat menikah dengan warga setempat yang menemaninya lari dari majikan dan memiliki anak. Punya kehidupan baru tidak membuatnya lupa dengan kampung halaman. Namun, hasratnya ingin pulang ke Mesuji terhalang paspor yang tidak dia miliki. Pasalnya saat bekerja di Malaysia, paspor Marhayati dipegang majikannya.
Keinginan untuk pulang ke kampung halaman terus dipendam Marhayati hingga dia mengetahui seorang tetanggannya berkuliah di Lampung. Dia pun menyambangi rumah Hafizi yang tengah berkuliah di UIN Raden Intan Lampung, saat warga Pattani itu tengah berada di Thailand.
Ketika bertemu Hafizi, Marhayati hanya ingat nama kedua orang tua dan adiknya-adiknya. Terkait tempat tinggalnya, Marhayati hanya mengingatnya di sekitar wilayah Mesuji, Lampung.
ADVERTISEMENT
"Alamat lengkapnya tidak ingat. Tapi dia ingat yayasannya tempat berangkat dulu. Kita lacak yayasannya, dapat info kalau itu lokasinya ada di Tangerang," kata Hafizi.
Hafizi mengungkapkan, Marhayati masih mengingat nama dan nomor telepon yayasan tersebut karena pernah mengontaknya sekitar lima tahun yang lalu. Nomor itu ia dapatkan dari pamannya.
"Pamannya kerja di sana. Jadi sama pamannya komunikasi pakai nomor yayasan itu. Terakhir tapi sudah lima tahun lalu. Setelah itu coba hubungi tidak bisa terus," ungkap Hafizi.
Marhayati, menurut Hafizi cukup terbuka dalam menceritakan masalah yang ia derita kepadanya. Kepada Hafizi, Marhayati mengatakan dirinya masuk ke Malaysia melalui Kalimantan.
"Tapi dia belum mau cerita di sana bekerja sebagai apa, mungkin trauma karena masalahnya atau apa, sehingga belum mau cerita ke saya," papar Hafizi.
ADVERTISEMENT
Saat di Pattani, Marhayati sudah pernah beberapa kali meminta bantuan terkait keinginannya pulang ke Mesuji, namun tidak banyak yang bersedia membantunya.
"Kebanyakan takut dan bingung juga karena dia kan tidak ada identitas," beber Hafizi.
Dirinya juga mengatakan Marhayati tidak pernah menghubungi pihak kedutaan Indonesia di Thailand. Alasannya takut karena tidak memiliki identitas. Meski begitu, Hafizi tetap berusaha membantunya dengan menghubungi pihak Konsulat Republik Indonesia (KRI) di Songkhla, Thailand.
Hafizi berharap, dengan tersebarnya informasi mengenai Marhayati di Internet, perempuan berusia 29 tahun itu bisa segera kembali ke keluarganya di Lampung.
Mendapat informasi adanya WNI yang tidak bisa pulang ke Indonesia karena kehilangan paspor, KRI Songkhla langsung memverifikasi kabar tersebut. Setelah memastikan Marhayati adalah WNI, KRI Songkhla menghubungi Imigrasi Thailand untuk mengurus kepulangannya.
ADVERTISEMENT
Informasi keberadaan pasti kampung halaman Marhayati juga sudah diketahui. BNP2TKI sudah bertemu dengan keluarga Marhayati di Mesuji.
Setelah Marhayati tiba di Mesuji, suami dan anaknya akan menyusul ke Indonesia. Saat ini mereka masih mengurus dokumen imigrasi untuk berkunjung ke Indonesia.