news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mari Bantu Balita Waqi yang Derita Penyakit Kulit Ekstrem

26 Februari 2018 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waqi, balita penyandang kelainan kulit (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Waqi, balita penyandang kelainan kulit (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hampir 2 tahun balita asal Bogor bernama lengkap Muhammad Waqi Al Razabi harus menghadapi penyakit kulit ekstrem yang menggerogoti tubuhnya. Ia hanya bisa menangis menahan rasa gatal dan perih yang hinggap sepanjang waktu.
ADVERTISEMENT
Kulit di sekujur tubuh balita yang kerap dipanggil Waqi ini melepuh, membuat rasa perih dan gatal tak terhindarkan. Jika rasa gatal semakin tak tertahankan, Waqi menggaruk kulitnya, sehingga kondisinya semakin parah.
Luka di tubuh bayi Waqi (Foto: Dok. Eti)
zoom-in-whitePerbesar
Luka di tubuh bayi Waqi (Foto: Dok. Eti)
Penyakit yang diderita balita kelahiran 1 Maret 2016 ini bernama pemfigoid bulosa dan masuk kategori autoimun. Menurut Ketua Komunitas Autoimun Indonesia (Imunesia), dr Andini S Natasari, autoimun tak dapat disembuhkan.
Artinya, penderita akan hidup dengan kondisi autoimun seumur hidup. Namun penyakit ini bisa dicegah kemunculannya dan dikurangi tingkat keparahannya.
"Seperti alergi. Itu enggak bisa disembuhkan, tapi bisa dicegah biar enggak kambuh," ujar dokter yang akrab disapa Dinis ini saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com).
Bayi Waqi (Foto: Nesia Qurrota A'yuni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi Waqi (Foto: Nesia Qurrota A'yuni/kumparan)
Ibunda Waqi, Eti (40), mengaku kerap tak tega melihat penderitaan anaknya. Namun ia tak dapat berbuat banyak selain mengajak Waqi bermain atau memberi susu agar perhatiannya teralihkan.
ADVERTISEMENT
Menurut Eti, Waqi terlahir normal. Baru saat usianya menginjak 7 bulan, kulit kaki Waqi tiba-tiba melepuh.
"Pertama kali tahu langsung periksa ke apotek di sini, yang di Bogor itu. Ke spesialis kulit di situ. Belum tahu, dari apoteknya juga bingung. 'Saya juga belum tahu', kata dokter di situ," ujar Eti, Rabu (24/1) lalu.
Eti lantas membawa Waqi ke puskesmas setempat, tapi lagi-lagi kondisi Waqi semakin memburuk. Biaya menjadi penghadang Eti untuk membawa Waqi ke fasilitas pengobatan yang lebih memadai.
Eti adalah seorang ibu rumah tangga, sedangkan suaminya bekerja di rumah sebagai tukang servis alat elektronik. Kadang permintaan jasa servis suami Eti ramai, tapi kadang sepi dan bahkan tidak ada sama sekali.
ADVERTISEMENT
"Pendapatan tidak menentu, paling banyak Rp 600.000 sebulan," ujar Eti.
Bayi Waqi (Foto: Nesia Qurrota A'yuni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi Waqi (Foto: Nesia Qurrota A'yuni/kumparan)
Waqi sempat dirawat di RS Ciawi selama 10 hari. Dia harus menjalani transfusi darah dan perawatan kulit untuk membersihkan luka-lukanya menggunakan infus.
Karena peralatan di RS Ciawi tak memadai, Waqi lantas dirujuk ke RSCM. Eti menggunakan BPJS, tetapi masih banyak biaya yang harus dibayarkan karena tidak ditanggung asuransi dari pemerintah tersebut.
Biaya yang dimaksud di antaranya tes darah, salep, vitamin, susu, alat-alat perawatan kulit seperti kasa steril, alkohol, hingga tempat tidur yang harus selalu steril.
Kebutuhan pakaian Waqi juga lebih banyak daripada anak-anak lainnya karena kondisi kulitnya yang sangat sensitif. Belum lagi biaya transportasi yang harus dibayarkan dari Bogor ke Jakarta setiap kali harus periksa ke dokter.
ADVERTISEMENT
"Transport setiap kontrol (Bogor-RSCM) Rp 500.000, kadang nebeng ambulans kalau enggak ada dana," kata Eti.
Waqi, balita penyandang kelainan kulit (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Waqi, balita penyandang kelainan kulit (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Belum lagi saat ini dokter yang merawat Waqi meminta balita itu diperiksa ke poli mata karena dikhawatirkan penyakitnya merembet. Biaya yang harus dikeluarkan Eti dan suaminya tentu semakin bertambah.
kumparan melalui kitabisa.com menggalang bantuan dana untuk kesembuhan Waqi. Balita yang tak menyerah dengan penyakit kulit ekstremnya ini berhak memiliki kehidupan normal seperti anak pada umumnya. Bagi Anda yang tergerak untuk membantu Waqi, dapat menyalurkan bantuan di sini atau dalam tautan berikut: