Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menjajal Rute Baru TransJakarta Ciledug-Tendean
15 Mei 2017 20:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Koridor 13 TransJakarta rute Ciledug-Tendean berhasil diuji coba oleh Plt Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saeful Hidayat siang tadi. kumparan (kumparan.com) ikut serta dalam uji coba itu. Bagaimana rasanya?
ADVERTISEMENT
Uji coba dilakukan dengan menggunakan salah satu bus TransJ seri vintage. Bus ini hanya untuk uji coba, nantinya bus yang akan digunakan untuk Koridor 13 adalah bus TransJakarta biasa yang digunakan di banyak koridor.
Berangkat dari Balai Kota Jakarta pukul 12.00 WIB, perjalanan masuk ke koridor 13 dimulai dari Jalan Tendean, Jakarta Selatan. Bus mula-mula menanjak di busway karena memang koridor 13 dibuat dalam jalan layang.
Jalannya tampak masih mulus, aspalnya masih hitam. Wajar saja karena sejak dibangun pada Maret 2015, baru kali ini diuji coba resmi. Nah, sepanjang jalan, dinding pembatas kanan dan kiri busway itu sangat menarik perhatian karena ada ornamen Betawi 'Gigi Balang' berwarna kuning dan hijau.
ADVERTISEMENT
Lebar jalan di Koridor 13 ini sekitar 8 meter. Tapi di setiap halte, jalan tersebut semakin lebar bisa mencapai 20 meter. Halte pertama yang dilewati dari Tendean itu adalah Halte Rawa Barat yang berada dekat SDK Tarakanita 2 atau Pasar Santa.
Kondisi halte masih bagus. Desain halte-halte di Koridor 13 ini sebagaimana diketahui dibuat dengan atap melengkung yang berbeda dari halte TransJakarta lain di koridor sebelum 12.
Melanjutkan perjalanan, kondisi busway di Koridor 13 ini tidak lurus memanjang, melainkan penuh dengan beberapa belokan yang sebetulnya normal saja karena di koridor lain juga banyak belokan.
Tapi bus ini berada di pada ketinggian. Bahkan di Halte CSW yang berada dekat Kejaksaan Agung dan PLN Bulungnan, ketinggiannya mencapai 23 meter.
Diperlukan kewaspadaan dan kehati-hatian yang tinggi untuk mengemudi di jalur tinggi dan berkelok. Pihak TransJakarta menyebut akan menyiapkan pramudi yang berpengalaman dan mempunyai jam terbang yang tinggi untuk bertugas di Koridor 13.
ADVERTISEMENT
Selama perjalanan itu yang kami lihat hanyalah gedung-gedung tinggi, rumah warga, dan kendaraan yang berada di bawah jalan. Tapi di beberapa titik jalan layang itu, ada beberapa hal mencolok lain dan membuat geleng kepala.
Ada beberapa coretan dari aksi vandalisme di beberapa dinding pembatas. Tentu ini disayangkan karena jalan ini belum digunakan sama sekali, meski beberapa kali bisa dikunjungi warga.
Coretan tersebut tak hanya di samping jalan, tapi juga di salah satu halte. Djarot yang turut menengok coretan itu hanya mengatakan akan membersihkan coretan sebelum rute ini resmi beroperasi pada 22 Juni 2017.
Soal halte yang berada pada ketinggian, TransJakarta berjanji akan membangun eskalator dan lift. Yaitu di Halte Cipulir dibangun lift dan esklator, Halte Tirtayasa dibangun eskalatornya, serta Halte CSW akan ada lift.
ADVERTISEMENT
Pada 22 Juni saat mulai beroperasi nanti, dipastikan lift dan eskalator itu sudah ada. Memang saat kumparan menaiki anak tangga di Halte Cipulir, kondisinya membuat ngeri karena cukup tinggi.
Nah, selama perjalanan itu total ada 12 halte yang dilewati TransJakarta ini. Yaitu Halte Tendean, Rawa Barat, Tirtayasa, CSW, Mayestik, Velbak, Kebayoran Lama, Seskoal, Cipulir, Swadarma, dan Adam Malik.
Di beberapa halte, kondisinya sangat panas meskipun sudah ada beberapa kipas angin yang disediakan. Di halte Cipulir disediakan kendaraan derek yang nantinya standby apabila ada bus yang mengalami kerusakan.
Direktur operasional Transjakarta, Daud Joseph, mengatakan jarak yang ditempuh dari halte Tendean hingga Ciledug membutuhkan waktu 10-20 menit.
ADVERTISEMENT
Perjalanan berakhir di Halte Adam Malik, Ciledug, Kota Tangerang. Kondisi jalannya sangat sempit dan perlu adanya pelebaran jalan. Tidak berhenti sampai di situ saja, TransJ yang kami tumpangi terus melaju hingga melewati perumahan Puri Beta. Nantinya di jalan tersebut akan dibuat putaran yang memudahkan bus untuk putar balik kembali ke Tendean.
Saat mulai beroperasi pada 22 Juni 2017 yang bertepatan dengan HUT DKI Jakarta, koridor ini hanya melayani pukul 07.00-17.00 WIB. Hal itu karena belum adanya penerangan di semua titik. Jika selesai dipasang, maka akan beroperasi hingga pukul 23.00 WIB.