Mark Rutte Jadi Kandidat Kuat Bos NATO

28 November 2023 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Foto:  REUTERS / Eva Plevier
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Foto: REUTERS / Eva Plevier
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte jadi kandidat kuat bos Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Dukungan kepada Rutte berdatangan meski pemilu di Belanda dimenangkan oleh tokoh kanan.
ADVERTISEMENT
Beberapa diplomat NATO menyampaikan dukungan kepada Rutte. Saingan Rutte untuk menduduki kursi orang nomor satu di NATO di antaranya PM Estonia Kaja Kallas dan diplomat Latvia Krisjanis Karins.
Kini, pemimpin NATO masih dipegang eks PM Norwegia Jens Jens Stoltenberg. Masa jabatan Stoltenberg akan habis pada 2024 mendatang.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjawab pertanyaan dari mahasiswa Universitas Keio di Tokyo. Foto: Eugene Hoshiko/AP Photo
Suksesor Stoltenberg diharapkan dapat diumumkan sebelum KTT NATO di Washington pada Juli 2024.
Rutte sebenarnya pernah menolak pencalonan diri menjadi pemimpin NATO pada 2022. Namun, usai mundur pada 2023 ini Rutte terbuka untuk memimpin aliansi militer Barat tersebut.
Pada Oktober 2023, kepada media Belanda Rutte mengatakan sangat tertarik pada lowongan menjadi pemimpin NATO. Ia mengaku siap jika kesempatan memimpin NATO terbuka untuk dirinya.
ADVERTISEMENT
Diplomat NATO yang namanya minta dirahasiakan mengungkap bahwa negara-negara besar di aliansi itu seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman akan mendukung Rutte.
"Beliau adalah kandidat untuk Sekjen NATO. Dia jelas menyatakan bahwa bersedia dan ada dukungan luas untuk dia," ucap diplomat itu seperti dikutip dari AFP.
Dukungan berbagai negara besar kepada Rutte bukan berarti ia tidak menghadapi rintangan. Beberapa pihak menduga negara-negara seperti Hungaria dan Turki berpotensi tak mendukung Rutte.
Hungaria dan Turki, meski anggota NATO, kerap mengambil kebijakan berbeda dari Barat.
Anggota Parlemen Belanda, Geert Wilders. Foto: MICHAL CIZEK / AFP
Selain itu, halangan lainnya datang dari situasi di Belanda. Kemenangan sosok kanan, Geert Wilders telah menyebabkan guncangan di seantero Eropa.
Wilders dikenal atas sikap anti-imigran dan anti-Islam. Wilders akan segera dilantik jadi PM Belanda dalam waktu dekat yang berarti menandai masa jabatan Rutte sebagai kepala pemerintahan telah usai.
ADVERTISEMENT
"Jika Anda datang dari situasi kehancuran, mungkin akan sulit beragumen," kata seorang diplomat NATO melihat kondisi Belanda dan pencalonan Rutte.