Markas Ormas Pemuda di Jaktim Diserang, Polisi Buru Pelaku

27 Juni 2018 1:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengerusakan Sekretariat MPC Pemuda Pancasila  (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pengerusakan Sekretariat MPC Pemuda Pancasila (Foto: dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Sekretariat ormas kepemudaan di Jakarta Timur diserang oleh sekelompok orang tak dikenal Minggu (24/6) pukul 03.00 WIB. Penyerangan ini berawal dari keributan di sebuah kafe tak jauh dari sekretariat. Akibat kejadian tersebut, Polres Jakarta Timur saat ini sedang memburu pelaku penyerangan.
ADVERTISEMENT
"Untuk kejadian di Posko PP benar kejadiannya, kemudian untuk pelaku sementara masih dilidik (penyelidikan) guna pendalaman tentang identitasnya berdasarkan apa yang disampaikan para saksi," kata Kasatreskrim Polres Jakarta Timur AKBP Ida Ketut saat dihubungi kumparan, Selasa (26/6).
Sementara, Ketua MPC Pemuda Pancasila Jakarta Timur, Norman Silitonga, mengatakan kejadian itu menimpa ormasnya, gara-gara keributan di sebuah kafe tak jauh dari markas ormas tersebut.
"Jadi pada jam segitu, ada anggota Pemuda Pancasila yang berinisial M, yang dipukul pakai popor airsoft gun, di sebuah kafe dengan jarak 100 meter dari kantor MPC Jaktim. Lalu si M ini lari, karena oknum yang memukul ini belum puas, dia serang sekretariatnya,'' kata
Pada saat itu, lanjut Norman, keadaan di sekretariat sedang ada nonton bareng pertandingan Piala Dunia antara Jerman dan Swedia.
ADVERTISEMENT
"Nah yang ada di sekretariat sendiri tidak tahu menahu, akan kejadian di kafe. Mereka ada di sekretariat untuk nonton bareng Jerman dan Swedia," jelasnya.
Norman menceritakan, menurut keterangan saksi pada saat kejadian, pelaku penyerangan terlihat berbadan tegap seperti seorang petugas atau aparat keamanan. Pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian dan saat ini sedang dilakukan penyelidikan.
"Permasalahan ini sudah kami serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisisan dan Denpom 2/Jaya. Sekarang sudah dibikin laporannya dan polisi lagi penyelidikan," tutup Norman.