Maruarar Sirait soal Prabowo Mau Temui Megawati: Semua Elite Berjiwa Negarawan

10 April 2024 16:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maruarar Sirait. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Maruarar Sirait. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Maruarar Sirait mendukung rencana pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, semua elite di Indonesia memiliki jiwa negarawan yang tinggi. Ia pun menyebut, pertemuan itu hanya tinggal soal waktu.
"Kalau saya, saya harapkan semua tokoh-tokoh bangsa kita ini, kan, memiliki jiwa kenegarawanan yang tinggi," kata Maruarar saat ditemui saat menghadiri open house di rumah dinas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Jakarta, Rabu (10/4).
"Jadi saya pikir semua tinggal soal waktu saja, untuk komunikasi, silaturahmi satu sama lain," jelas dia.
Pria yang akrab disapa Ara ini menilai, semua elite di Indonesia juga sudah saling mengenal satu sama lain.
"Saya pikir semuanya punya hubungan komunikasi yang baik, dan saya pikir semua super elite di Indonesia ini, kan, punya jiwa negarawan dan sudah saling mengenal satu sama lain," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri, 24 Juli 2019. Foto: Antara Foto/Puspa Perwitasari
Lebih lanjut, Ara menyinggung terkait langkah yang dilakukan Jokowi saat memenangi Pilpres atas Prabowo, terutama pada 2019 .
"Ya bagus, bagus, Pak Prabowo tentu seperti Pak Jokowi. Pak Jokowi itu, kan, 2 kali pilpres bersaing sangat ketat dan keras dengan Pak Prabowo. Tapi, Pak Jokowi melakukan hal yang sangat langka, bahkan bukan di Indonesia, justru di dunia," tutur Ara.
"Di mana ada persaingan yang begitu ketat, dua rival, tapi Pak Jokowi merangkul Pak Prabowo menjadi Menteri Pertahanan yang sangat strategis," imbuh dia.
Sikap Jokowi yang merangkul Prabowo itu, lanjutnya, merupakan contoh persatuan yang dapat ditiru.
"Dan itu merupakan contoh soal kerukunan, yang tidak basa basi, contoh persatuan," tandasnya.
"Saya pikir ini contoh yang baik buat negara kita, persatuan itu tidak hanya retorika, tapi dilakukan. Itu yang menurut saya yang paling penting dari peristiwa itu," pungkas Ara.
ADVERTISEMENT