Ma'ruf Amin Ajak Pengkritik KPK Daftar Capim, ICW: Ajakan Saja Tak Cukup

12 Juli 2024 16:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres Ma'ruf Amin memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (11/7).  Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Ma'ruf Amin memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (11/7). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat tak hanya berteriak-teriak mengkritik KPK. Namun juga ikut mendaftar sebagai Calon Pimpinan (Capim) dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK 2024–2029.
ADVERTISEMENT
Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai ucapan Ma'ruf itu tak cukup hanya sekadar ajakan. Melainkan, juga memastikan proses seleksi Capim dan Dewas KPK tahun ini juga tak sarat konflik kepentingan.
"Pemerintah harusnya sebelum mengajak, pemerintah harus memberikan garansi, pemerintah harus menjamin bahwa proses seleksi ini tidak ada konflik kepentingan, bahwa proses seleksi ini tidak mengulangi kesalahan di 2019," ujar peneliti ICW Kurnia Ramadhana, dalam diskusi publik bertajuk 'Daftar Capim KPK, Kuatkan Harapan Indonesia', secara daring, Jumat (12/7).
"Proses seleksi ini tidak ada paket-paketan. Kan, itu yang biasanya ramai didiskusikan di tengah masyarakat, 'Oh sebelum pemilihan sudah ada paketnya, dari lembaga A 5 orang, lembaga B 5 orang, ada titipan politik di DPR dan lain-lain', itu yang harus dijamin oleh pemerintah agar masyarakat mau mendaftar," kata Kurnia.
ADVERTISEMENT
Adapun saat proses pendaftaran masih berlangsung, Panitia Seleksi (Pansel) Capim dan Dewas KPK juga berkeliling ke beberapa daerah untuk menjaring pendaftar dari putra-putri terbaik agar mau mendaftar.
Kurnia pun menegaskan, langkah yang dilakukan oleh Pansel juga tidak cukup untuk menjemput bola.
"Presiden juga harus berbicara di sini. Untuk memastikan tim bentukan Presiden tidak dikendalikan oleh pihak tertentu. Itu yang paling penting untuk dilakukan," pungkasnya.
Sementara itu, pendaftaran seleksi Capim dan Dewas KPK telah memasuki pekan terakhir. Wakil Ketua Pansel Capim dan Dewas KPK, Arif Satria, mengungkapkan per Jumat (12/7) pukul 12.30 WIB, sudah ada 682 orang melakukan registrasi akun.
Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, saat diwawancarai wartawan di Rumah Belajar ICW, Jakarta Selatan, Minggu (19/5/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan

Pernyataan Wapres

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap agar makin banyak pihak yang tertarik mendaftarkan diri sebagai Capim dan Dewas KPK. Ia yakin banyak pihak yang ingin memperbaiki KPK.
ADVERTISEMENT
Ia pun meminta pihak-pihak yang protes juga ikut mendaftar alih-alih hanya sekadar mengkritik.
"Jangan hanya berteriak-teriak saja. Ya, daftar saja, ya. Jangan hanya usul, jangan hanya protes, sekarang daftar saja. Siapa tahu kepilih dan dia bisa menjalankan apa yang selama ini diinginkan, supaya KPK itu bisa efektif dan bagus," ucap Ma'ruf kepada wartawan, Selasa (9/7).
Menurut Ma'ruf, pembukaan pendaftaran Capim dan Dewas KPK harus dimanfaatkan dengan baik bagi mereka yang ingin berkontribusi memperbaiki KPK.
"Jangan sampai dia justru daftar tidak mau, hanya berteriak-teriak saja padahal KPK membuka, pansel membuka kesempatan untuk mereka," tandas dia.